TELISIK | PADANG TUALANG – Pasca penganiayaan security Kebun Tanjung Jati Fajar Irpandi (22) di PKS Sawit Hulu, Kecamatan Sawit Seberang, Rabu (2/6) malam kemarin, dua orang saksi Dwi dan Ari sedang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Padang Tualang, untuk dimintai keterangannya, Sabtu (5/6) pagi.
Pada kesempatan itu, Melisa Tri Wahyuni (23), istri dari korban yang turut mendampingi suami dan para saksi berharap, agar semua pelaku yang menganiaya tulang punggung keluarganya itu dapat segera ditangkap.
“Seenaknya aja mereka nyiksa suamiku. Suamiku kan gak salah, macam binatang aja dibuatnya. Aku minta agar semua pelaku yang nyiksa suamiku segera ditangkap,” keluh ibu beranak dua itu.
Diancam Tembak
Selain dianiya, korban juga mengaku sempat diancam tembak dengan senjata api saat terjadi pengeroyokan itu. Dia sempat disuruh lari sambil diancam kakinya akan ditembak. “Lari kau, biar ku tempel kaki kau,” beber Fajar menirukan ucapan orang yang tak dikenalinya itu.
Selain Jamal CS, kata Fajar, oknum GM Rayon Utara berinisial IM dan Manajer Kebun Tanjung Jati berinisial Kar juga ikut menendangnya. “Setelah ditendang, oknum GM itu bilang, kalau aku jadi tersangka karena ikut bermain gelapkan brondolan,” tandasnya.
Sementara, Manajer PTPN II Kebun Tanjung Jati hingga saat ini belum menjawab konfirmasi awak media. Oknum pimpinan itu malah mengatakan, bahwa dirinya sedang ada masalah baru. “Kapan nanti ada waktu kita jumpa, aku orang nya koperatif, tolong bantuan dan kerja samanya,” balas Kar via pesan WhatsAppnya.
Saat ditanya, bantuan apa yang dimintanya, Kar malah berkilah bahwa dirinya salah kirim pesan. “Sory Bang salah kirim Bang maaf ya Bang,ada masalah tanahku di Jember Bang sory ya Bang,” kilahnya.
Sebelumnya, tak senang dipukuli sekelompok orang, Fajar Irpandi (22) membuat laporan ke Polsek Padang Tualang, Jum’at (4/6) sekira jam 16.30 WIB. Tak hanya itu, dirinya juga mengaku bahwa Manjer PTPN II Kebun Tanjung Jati Karyadi SP, turut serta melakukan penganiayaan tersebut.
Laporan Fajar langsung diterima oleh petugas piket SPKT dengan tanda bukti laporan Nomor: TBL/50/VI/SU/LKT/SEK-PD.TUALANG. Di hadapan petugas, dirinya menceritakan kejadian kelam yang dialaminya, Rabu (2/6) malam kemarin.
Warga Dusun IV, Desa Suka Makmur, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat yang berprofesi sebagai security itu mengisahkan, awalnya dia diperintahkan Papam kebun untuk mengawal angkutan bermuatan TBS dari Tanjung Kati menuju ke PKS Sawit Hulu.
Ditarik ke Semak-semak
Setibanya di PKS tersebut, Fajar langsung ditarik ke semak-semak oleh security yang bertugas di sana. Kemudian, dirinya dituduh bersekongkol dengan sopir pengangkut TBS yang melakukan penggelapan brondolan sawit.
Tanpa basa-basi, ayah satu anak itu langsung dianiaya oleh salah seorang security bernama jamal bersama teman-temannya. Kepala dan dada Fajar pun menjadi sasaran empuk pukulan serta tendangan mereka.
Ditendang Manajer
Ta berselang lama, Manajer Kebun Tanjung Jati PTPN II Karyadi SP pun tiba di lokas tersebut. Kepala pria berperawakan kecil itu langsung ditendang olah Karyadi. “Kakinya kena mata ku sebelah kiri. Sampe sekarang masih merah dan perih mata ku ini. Sumua uang ku pun diambil mereka,” beber Fajar kepada petugas dengan didampingi istri dan anaknya.
“Waktu sopir yang menggelapkan brondolan itu ditanyai, sopir itu bilang sama mereka (Manajer Cs) aku gak ada terlibat. Tapi aku dah dipukuli sama mereka. Gak terima aku diperlakukan seperti ini. Macam maling aku diperlakukan mereka,” tandas Fajar dengan nada kesal. (Ahmad)