Tandam Hulu – Tujuh rumah toko (Ruko) di Dusun V Abdul Kadir, Desa Tandam Hulu II, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang ambrol seketika, Jum’at (25/8/2023) sekira jam 11.30 WIB. Satu diantaranya milik Deliana (49), seorang ASN di Dinas PUPR Kabupaten Langkat.
Meskipun tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian materil yang dialami mencapai miliaran rupiah. “Tadi pas di dalam rumah adik ipar saya. Saya dengar ada warga yang teriak di luar. Gempa!!! Gempa!!!,” tutur Parida (59), kakak ipar Deliana di lokasi kejadian.
Parida menambahkan, begitu mendengar teriakan warga, ia pun langsung berlari ke luar dari ruko adik iparnya itu. Sampai di tepi Jalan Lintas Sumatera – Aceh, mata Parida sudah dipenuhi abu dari material bangunan yang rubuh.

Begitu matanya sudah bersih dari abu yang menempel, Parida melihat ruko Deliana dan 6 bangunan lainnya yang sederet sudah ambrol. Warga sekitar dan pengendara yang melintas pun langsung memadati areal tersebut.
“Gak ada firasat apa pun. Saya tadi masih kerja, jadi gak tau gimana kejadiannya. Dah 10 tahun lebih saya menempati ruko itu. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, karena kebetulan ruko sedang kosong,” tutur Delian yang terlihat shock, didampingi Parida.

Tak hanya 7 unit ruko, rumah permanen milik Ahmad Siregar (54) ikut tertimpa materil bangunan yang rubuh. Garasi dan mobil Suzuki Escudo serta Honda Vario miliknya pun ringsek.
“Saya tadi baru pulang kerja. Di rumah cuma berdua sama istri. Begitu dengar warga berteriak, saya melihat ke luar. Kemudian saya tarik istri dari dapur untuk ikut keluar rumah,” kenang Ahmad.

Istri Ahmad nyaris menjadi korban dari reruntuhan material yang ambrol. Saat itu, istrinya hendak melihat ke arah garasi mobil. Namun dengan sigap, Ahnad menarik paksa tangan istrinya untuk lari ke luar rumah.
“Garasi saya hancur. Mobil Escudo dan kereta Vario juga tertimpa material beton. Pemiliknya itu orang Medan. Mau minta ganti rugi pun belum tau kemana mintanya,” kata Ahmad yang terlihat murung.

Diinformasikan, bagian paling ujung ruko tersebut sedang direnovasi. Bahkan, pekerja konstruksi sempat kesulitan saat membuka pintu ruko itu. “Sempat dimartil dengan bogem pas buka pintunya. Salah satu rukonya, digunakan untuk berjualan pakaian,” tetang warga sekitar.
Aparat kepolisian dari Polsek Binjai dan petugas PLN terlihat turun ke lokasi. Di sekitar reruntuhan gedung, sudah dipasang garis polisi, untuk menghindari kerumunan warga. (Ahmad)