Padang Tualang – Warga di sekitar Jembatan Sei Air Tenang, Kecamatan Padang Tualang, Langkat ngamuk. Mereka memboikot jalan, Rabu (10/7/2024) pagi, dengan membakar ban agar truk bertonase tinggi tak dapat melintas. Alasannya, warga resah karena jembatan yang ambruk beberapa waktu lalu itu, hingga kini belum juga diperbaiki.
Awalnya, hal itu dipicu dengan adanya orang tak dikenal yang merehab jembatan tersebut dengan galangan kayu. Sehingga, warga berasumsi jembatan penghubung ke Objek Wisata Tangkahan itu tak akan diperbaiki.
Terlebih, truk bertonase tinggi terlihat mulai melintasi urat nadi penghubung Kecamatan Batang Serangan dan Padang Tualang itu. “Menyala apinya. Titi Besi ribut ini, masalah titi. Kalau dibuat titi kek gitu kan gak dibetul-betuli titi besi kita ini. Apa mau selamanya kek gini,” kata pemilik aku FaceBook Ely Kristina dalam siaran langsungnya.
Dalam video berdurasi 31 menit 17 detik itu, terlihat petugas dari Dishub Langkat tak berkutik. Mereka hanya bisa mengarahkan kendaraan yang datang dari Kecamatan Padang Tualang ke jalan alternatif, tanpa melintasi jembatan yang rencananya akan segera dibangun terebut.
Warga yang memadati lokasi, mengatakan kalau yang membuat galangan kayu di jembatan itu bukanlah penduduk sekitar. Masyarakat sekitar merasa tak dianggap, hal ini lah yang memicu kemarahan warga di sana.
“Titi papan itu sementara yang buat orang atas, bukan orang Titi Besi sini. Kenapa mesti mereka yang buat. Sementara titi kita ini, lagi dalam garis polisi. Ada udang di balik bakwan,” tutur warga.
Diinformasikan, Jembatan Sei Air Tenang, Kecamatan Batang Serangan, Langkat ambruk, Selasa (11/6/2024) sore. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara, menganggarkan Rp20 Miliar untuk membangun kembali ‘urat nadi’ bagi warga di sana.
“Kita akan lakukan upaya-upaya tindak lanjut. Ini masih kita diskusikan. Ada jalur alternatif dan ada jembatan nanti kita buat jembatan darurat. Nanti jembatan ini akan langsung kita bongkar,” kata Kadis PUPR Provinsi Sumatera Utara Mulyono, Rabu (12/6/2024) siang.
Lebih jauh Mulyono menerangkan, pembangunan jembatan tersebut akan dimulai akhir Juni mendatang. Namun, pihak PUPR Provinsi Sumatera Utara akan memastikan dahulu kesiapan jalur alternatif untuk dilintasi masyarakat.
“Anggarannya ada Rp20 Miliar dengan target rampung 5 sampai 6 bulan,” tutur Mulyono didampingi Muspida Kabupaten Langkat dan Camat Batang Serangan Dr Robbi Rezeki SPd MPd, Kasat Lantas Polres Langkat AKP Maruli Tua Simanjorang, beserta beberapa kadus.
Sebelumnya, Jembatan Sei Air Tenang di Kecamatan Batang Serangan Langkat, dikabarkan ambruk, Selasa (11/6/2024) sore, sekira jam 17.20 WIB. Satu unit truk Colt Diesel pengangkut material galian C terperosok ke sungai. Saat itu, truk tersebut sedang melintasi jembatan penghubung ke objek wisata Internasiolan Tangkahan.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun warga sekitar langsung memadati lokasi. Bahkan, sebahagian warga di sana merasa senang atas ambruknya jembatan yang sudah ‘usang’ itu.
“Namanya musibah, siapa pun akan merasa empati. Tapi yang jelas, kami merasa senang juga. Karena, kalau gak ambruk gitu, ntah kapan-kapan jembatan diperbaiki,” tutur warga sekitar yang mengaku bernama Usup ini.
Untuk sementara, lanjut Usup, warga di sana akan menggunakan jalan dan jembatan alternatif dari Beteng Sari. Tapi hanya bisa dilintasi sepeda motor dan mobil-mobil kecil. Kendaraan jenis truk dipastikan tidak bisa melintasi jalan alternatif tersebut.
Warga Kecamatan Batang Serangan dan Padang Tualang berharap, agar jembatan sebagai urat nadi penghubung dua kecamtan itu segera diperbaiki. Karena, jika akses jembatan tersebut putus, maka perekonomian warga di sana juga akan terancam lumpuh. Akses ke objek wisata Tangkahan juga akan terganggu.
Camat Batang Serangan Dr Robbi Rezeki SPd MPd membenarkan ambruknya Jembatan Air Tenang. “Sebentar ya. Kami masih di lokasi. Nanti sayaa hubungi kembali,” kata Robbi via telepon selulernya. (Ahmad)