TELISIK | WAMPU – Tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sumatera melakukan audit investigasi ke Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Kamis (4/11) siang.
Tim yang diketuai Djanaka Radji itu meninjau langsung pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di sana. Mereka ingin memastikan bahwa program yang dilaksanakan Kelompok Tani (Poktan) Gaharu Indah, Sumber Makmur, dan Sumber Jaya sudah berjalan dengan baik.
Alhasil, tim audit tidak menemukan adanya penyimpangan penggunaan anggaran, seperti yang ditudingkan kepada poktan tersebut. Bahkan, mereka mengatakan kepada pengurus poktan, bahwa pelaksanaan program PSR tersebut sudah cukup bagus.
Tak hanya meninjau lokasi penumbangan dan penanaman sawit, tim audit yang didampingi personel kepolisian dari Polres Langkat itu, juga meninjau areal pembibitan yang dikelola oleh UD Anak Singuda.
Di lahan pembibitan seluas lebih kurang tiga hektar itu, tim juga mengatakan, bahwa bibit sawit yang akan ditanam memiliki kualitas yang sangat baik. “Semua sudah sesuai dengan RAB dan Rekomtek Dirjenbun,” kata Ketua Poktan Sumber Jaya Suprianto menirukan ucapan Tim BPKP Sumut.
Dalam pelaksanaan penumbangan, kata Suprianto, PT Tosa Sakti Sejahtera sebagai mitranya juga sudah melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk dari Dirjenbun. Proses tumbang cincang (chipping) sudah dilakukan sebagaimana mestinya.
“Untuk Sumber Makmur dan Gaharu indah sudah rampung dikerjakan. Kalau Sumber Jaya paksanaannya masih berkisar 30 persen dan kami targetkan rampung di Desember 2021 nanti,” lanjut pria berkumis itu.
Suprianto berharap, agar pencairan dana PSR yang sempat terhambat bisa segera dicairkan. “Kami sudah terhutang sama mitra. Tolonglah agar dananya segera dicairkan. Lagipula, pihak BPKP Sumut mengatakan kalau semua pengerjaannya sudah bagus,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Penyuluh Kordinator Distanpangan Kabupaten Langkat untuk Kecamatan Wampu Sri Pujiari SP mengatakan, bahwa pelaksanaan PSR di sana sudah berjalan dengan baik.
“Tim BPKP Sumut tadi juga menegaskan, bahwa sawit yang ditanam sudah cukup baik. Bahkan, pelaksanaannya lebih baik dari yang diperkirakan mereka,” ketus sarjana lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Sementara, Ketua Tim Audit Investigasi BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Djanaka Radji enggan untuk diwawancarai awak media. “Apa yang mau saya jelaskan di sini. Nanti aja ya,” ujarnya sembari meninggalkan awak media. (Ahmad)