Telisik…! Dana Desa di Langkat, Program Ketapang Titipan Siapa…?

- Tim

Kamis, 27 Juni 2024 - 16:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi bibit Gaharu yang dibeli dengan uang rakyat desa.(int)

Ilustrasi bibit Gaharu yang dibeli dengan uang rakyat desa.(int)

Telisik.Net – Langkat

Masyarakat pantas merasa geram,bosan dan antipati dengan Pemerintah Desa saat ini. Sebagaimana diketahui, besarnya dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) yang digelontorkan Pemerintah pusat maupun daerah tak banyak merubah kondisi masyarakat.

Bahkan, masyarakat terus terpuruk dengan keadaanya. Dana desa yang tak tepat sasaran menjadi pengiring ratapan masyarakat termarginalkan. Sedihnya, ditengah kondisi masyarakat yang “cenggap-cenggap” selalu saja para Kepala desa mengalokasikan dana untuk bepergian.

Dengan dalih “ Studi banding, studi tiru, bahkan studi-studi lainya, nama-nama kegiatan tadi dikemas untuk mengeruk dana desa setiap terminnya. Progran atau kegiatan dimaksud tak jarang merupakan titipan oknum-oknum aparat penegak hukum maupun penguasa daerah.

Dari satu sisi Kepala desa tak ubahnya seperti sapi perahan yang harus mengikuti apa yang diperintahkan, Namun, disisi lainya, Kepala desa ikut menikmati hasil dari konspirasi jahat tersebut. Kondisi seperti ini terus terjadi dan sangat sulit dihentikan.

Dari hasil penelusurun dan investigasi yang dilakukan wartawan media ini,banyak sekali ditemukan skandal jahat dalam mengeruk angaran dana desa. Salah satu program yang perlu ditelusuri oleh aparat penyidik hukum yakni pengadaan Ketahanan pangan dan hewani.

Baca Juga :  Pembersihan Areal HGU No 94 Limau Mungkur Akan Dilanjutkan, Sejumlah Penggarap Disomasi

Data yang ditemukan Telisik.net untuk Kegiatan ketahanan pangan & hewani Ta 2023 diangarkan sebesar Rp.51,500,000 tiap desa Se kabupaten Langkat. Tertulis untuk pengadaan bibit Gaharu sebesar Rp.20.000.000 dan pembelian bibit tanaman lainya Rp.31,500,000.

Kalau saja program Ketapang (Ketahanan Pangan-red) ini merupakan usulan dari masyarakat bawah, rasanya wajar dan tidak masalah. Yang jadi persoalan, masyarakat tidak pernah mengusulkan Program Ketapang ini tapi muncul diangaran Apbedesa. Yang menarik program Ketapang tersebut tidaklah dbutuhkan semua Desa mengingat letak geografis desanya.

Kalau desa nelayan atau pesisir pastinya tidak membutuhkan pohon untuk ditanam, sebab dipastikan pohon yang ditanam dipesisir tidak akan hidup. Begitu juga dengan desa yang dikelilingi Perkebunan Sawit misalnya, sudah barang tentu tidak boleh melakukan penanaman diatas HGU. Namun, pengadaan Ketapang tetap saja dipaksakan masuk diangarkan. Sampai hari ini program Ketapang tersebut menuai pro dan kontra dimasyarakat, sebab bibit yang dibeli mengunakan uang rakyat tersebut tidak seperti yang diharapkan.

Baca Juga :  Telisik Dana Desa, di Langkat Kades Abaikan Permendes  No 13 Tahun 2023

Kabar anggin yang diterima Telisik.net dari angaran Ketapang tersebut, Kepala Desa mendapat bagian sebesar Rp.8.000,000 s/d Rp.10,000,000-, Pihak desa hanya menerima bibit saja sedangkan pengadaanya pihak ketiga yang tak pernah diketahui siapa. Salah seorang kepala yang ditemui mengakui kalau mereka hanya ikut perintah saja.

“ Kami ngak tau bang siapa yang mengadakan Bibitnya, atau siapa yang membeli, kami Kepala desa hanya menerima bibitnya saja, artinya kita ikut Perintah dari Apdesi. “ Ujarnya mewanti wanti tuk tidak dituliskan namanya disini.

Terpisah Sekertaris Apdesi Kab Langkat, Wahid yang coba dikonfirmasi Telisik.net melalui seluler Kamis (27/6) belum berhasil. Saat dihubungi nomor hape yang bersangkutan tidak aktif, begitu juga saat dilayangkan konfirmasi via Whaatsp hingga berita ini ditayangkan belum dibalas. (Bersambung)

Berita Terkait

LSPI Lapor Kejati Sumut, Minta Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Meubel Sekolah di Langkat
Rico Waas Apresiasi Polrestabes Ungkap 31 Kasus Narkoba di Ramadan
Kapolrestabes Medan, Rico Waas: Mari Kolaborasi Berantas Judol & Narkoba
Diduga Jual Alat Peraga ke Kasek, Oknum Kabid GG Terancam Diproses Hukum
“Fer, Penipu Bertubuh Tambun Gelapkan Belasan Mobil dan Bawa Kabur Miliaran Rupiah!”
“Terbongkar! Oknum Honorer SMA Negeri 4 Binjai Diduga Lakukan Pelecehan, Kadis Pendidikan Sumut Angkat Bicara”
“Tim Opsnal Pidum Sikat Habis Komplotan Pencuri Spesialis Kantor Kosong”
Kantor UPT PPA Langkat Dibobol Maling: Keamanan Komplek Perkantoran Bupati Dipertanyakan
Berita ini 141 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 19:24 WIB

Rico Waas Apresiasi Polrestabes Ungkap 31 Kasus Narkoba di Ramadan

Jumat, 7 Maret 2025 - 19:53 WIB

Kapolrestabes Medan, Rico Waas: Mari Kolaborasi Berantas Judol & Narkoba

Jumat, 7 Maret 2025 - 05:02 WIB

Diduga Jual Alat Peraga ke Kasek, Oknum Kabid GG Terancam Diproses Hukum

Jumat, 21 Februari 2025 - 18:51 WIB

“Fer, Penipu Bertubuh Tambun Gelapkan Belasan Mobil dan Bawa Kabur Miliaran Rupiah!”

Selasa, 11 Februari 2025 - 21:15 WIB

“Terbongkar! Oknum Honorer SMA Negeri 4 Binjai Diduga Lakukan Pelecehan, Kadis Pendidikan Sumut Angkat Bicara”

Berita Terbaru

Kesehatan

Rico Waas Dorong Layanan Kesehatan Gratis dan Ramah

Sabtu, 15 Mar 2025 - 20:05 WIB