Langkat – Telisik.net
Dalam upaya mulia menghidupkan suasana Ramadhan di Langkat, Pemerintah Kabupaten Langkat dengan penuh semangat menggelar Langkat Ramadhan Fest 2025.
Sebuah langkah progresif yang di atas kertas seharusnya menjadi pusat keramaian, menggeliatkan ekonomi pedagang kecil, dan menghadirkan kemeriahan di bulan suci.

Sayangnya, kenyataan di lapangan justru menunjukkan sebuah kesunyian yang begitu khidmat—bahkan terlalu khidmat.
Para pedagang kecil, yang semula diharapkan menjadi jantung dari kegiatan ini, rupanya lebih memilih bertahan di trotoar ketimbang berpindah ke lokasi yang disediakan.
Entah karena terlalu nyaman dengan tempat lama, atau justru karena lokasi baru tak cukup menggoda, yang jelas mereka seolah enggan meninggalkan zona yang sudah lama menjadi tempat mereka mencari nafkah.
Alhasil, Langkat Ramadhan Fest 2025 yang digadang-gadang menjadi magnet keramaian, justru menghadirkan panorama lapak-lapak kosong yang berjajar rapi, menunggu pembeli yang tak kunjung datang. Namun, dalam setiap ujian pasti ada hikmah.
Pemerintah Kabupaten Langkat pun sigap mengambil langkah alternatif dengan membuka layanan cek kesehatan gratis bagi masyarakat dan pedagang.
Sebuah bentuk perhatian yang patut diapresiasi, meski hadir di tengah suasana yang lebih mirip tempat meditasi ketimbang festival Ramadhan.
Seorang warga yang sempat ditemui di lokasi bahkan menyampaikan pendapatnya dengan nada ringan namun penuh makna.
“Harusnya yang dicek kesehatannya itu yang buat acara Langkat Ramadhan Fest.
Soalnya kegiatannya tidak ada hasil, tidak berdampak apa-apa buat masyarakat, khususnya kami pedagang.”
Ucapan itu tentu saja lahir dari keprihatinan, namun juga bentuk kepedulian.
Sebab, kesehatan memang yang utama—terlebih kesehatan dalam merancang dan memahami kebutuhan rakyat.
Dengan cek kesehatan gratis yang kini tersedia, setidaknya masyarakat masih punya alasan untuk datang ke lokasi, meskipun bukan untuk berbelanja atau menikmati keramaian.
Sebuah langkah yang menegaskan, bahwa niat baik selalu pantas diapresiasi, meskipun hasilnya barangkali perlu direnungkan kembali.(Red)