SMAN 1 Pangkalan Susu Miliki Tradisi Munggahan Cara Memperkuat Toleransi

- Reporter

Minggu, 9 April 2023 - 15:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TELISIK.NET I LANGKAT

Kepala SSekolah SMAN 1 Pangkalan Susu, Agus Salim SPdI MA. (yong)

SMA Negeri 1 Pangkalan Susu memiliki tradisi untuk mempererat silaturahmi dan menguatkan nilai toleransi diantara semua warga sekolah. 

Tradisi itu, dikatakan Kasek SMAN 1 Pangkalan Susu, Agus Salim SPdI MA adalah munggahan. Munggahan adalah kegiatan kumpul lalu makan dan doa bersama dalam menyambut bulan suci ramadan.

“Munggahan dalam menyambut ramadan kami jadikan wadah mempererat kebersamaan, persaudaraan dan kekompakan dewan guru, siswa dan semua warga sekolah,” ujarnya.

Makan bersama pada saat munggahan ini juga diikuti warga sekolah non muslim untuk menguatkan nilai toleransi.

Baca Juga :  Bobby : Kehadiran ASN Layaknya Sebagai Keluarga & Pelayan Bagi Masyarakat

Makanan yang dihindangkan dimasak oleh para guru. Saat penyajiannya diletakkan di atas daun pisang.

Dimana setiap orang menyantap nasi dan lauk-pauknya bersama-sama menggunakan tangan dan saling bertukar.

Semua duduk bersama tanpa memandang status sosial. Entah itu guru senior, PNS maupun guru muda dan honorer, semua orang menyatu dan duduk bersama menikmati hidangan.

“Semuanya duduk sama rata, kami semua bersukacita memakan hidangan yang tersedia,” ungkap Agus Salim.

Kasek SMAN 1 Pangkalan Susu yang murah senyum tersebut menyampaikan, meskipun tradisi munggahan bukan sebuah ajaran Islam yang terdapat dalil perintah untuk dilakukan.

Baca Juga :  Orang Tua Korban ‘Bullying’ Desak Pihak Sekolah DO Para Pelaku

Namun hal tersebut memberikan efek penyemangat yang cukup ampuh dalam memeriahkan menyambut bulan penuh berkah (Ramadan). 

“Kita jadikan kegiatan ini sebagai penyemangat bersama, menyambut bulan yang baik agar kita menjadi insan yang lebih baik,” ujar Agus Salim.

Lanjut Agus menjelaskan, tradisi yang memiliki nilai sejarah ini merupakan salah satu cara dakwah pada masa lampau untuk membangun semangat umat muslim dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.

Sehingga dalam pelaksanaannya juga tidak boleh melanggar syariat Islam dan tidak berlebihan.(yong)

Berita Terkait

Kelurahan Gang Buntu Paparkan Metode Pola Asuh Anak dan Remaja saat Dikunjungi Tim Supervisi TP PKK Medan
Kahiyang Ayu Lantik 4 Ketua TP PKK Kecamatan Sekaligus Kukuhkan Jadi Bunda PAUD
Ombudsman RI Tinjau SD Negeri Beralaskan Tikar
Kunjungi Rumah Belajar Sehat Jiwa Helvetia, Plt Wali Kota Medan Instruksikan Camat dan Lurah Membeli Produk Kube Sejati
Miris!! Murid SDN di Kabupaten Langkat ini Belajar Dilantai Beralaskan Tikar
65 ASN Kota Medan Ikuti Bimtek Coaching dan Mentoring
112 Perwakilan Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Medan Ikuti Jambore Internasional di Thailand
Pemko Medan Sambut Baik Kegiatan Pekan Teknik Pertanian Nasional XIV di USU
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 23:18 WIB

Kelurahan Gang Buntu Paparkan Metode Pola Asuh Anak dan Remaja saat Dikunjungi Tim Supervisi TP PKK Medan

Rabu, 4 Desember 2024 - 19:52 WIB

Kahiyang Ayu Lantik 4 Ketua TP PKK Kecamatan Sekaligus Kukuhkan Jadi Bunda PAUD

Sabtu, 16 November 2024 - 04:25 WIB

Ombudsman RI Tinjau SD Negeri Beralaskan Tikar

Rabu, 13 November 2024 - 15:28 WIB

Kunjungi Rumah Belajar Sehat Jiwa Helvetia, Plt Wali Kota Medan Instruksikan Camat dan Lurah Membeli Produk Kube Sejati

Rabu, 13 November 2024 - 00:11 WIB

Miris!! Murid SDN di Kabupaten Langkat ini Belajar Dilantai Beralaskan Tikar

Berita Terbaru

OPINI

Langkat 275 Tahun: Bertuah atau Tercoreng Korupsi?

Selasa, 14 Jan 2025 - 12:25 WIB

Penghargaan yang didapat Pemkab Langkat atas kepedulianya kepada HAM.(ist)

Peristiwa

Pemkab Langkat Raih Piagam Kabupaten Peduli HAM Nasional 2024

Selasa, 14 Jan 2025 - 10:39 WIB