SMAN-1 Kuala Gelar Pelatihan Jurnalistik, Siswi : Apa Sangsi Wartawan Buat Berita Hoax

TELISIK.NET I LANGKAT

Pagi itu rintik hujan masih menguyur,cuaca tampak mendung diatas langit. Hujan panjang satu malaman, menyebabkan udara begitu sejuk pagi itu.

Meski begitu,tak menyurutkan semangat ratusan siswa/i SMAN-1 Kuala mengikuti proses belajar.

Siswa-siswi SMAN-1 Kuala yang mengikuti pelatihan Jurnalistik diabadikan usai acara bersama Ketua PWI Langkat Darwis Sinulingga. (Yong)

Disalah satu sudut sekolah terlihat puluhan siswa-siswi tengah berkumpul dan berdiskusi. Ya,mereka adalah siswa-siswi yang akan mengikuti pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan sekolah, Kamis (23/11)

Dengan sabar mereka menunggu kehadiran narasumber dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Langkat.

Adalah M Darwis Sinulingga yang juga Ketua PWI Langkat yang diundang sebagai narasumber didampingi R F Sirait SH.

Acara yang dipandu MC salah seorang anggota OSIS inipun dilaksanakan. Sebelumnya Kepala sekolah  SMAN-1 Kuala, Kartika Chandra diwakili Syahrizal Ginting Wakasek bidang kesiswaan membuka acara

Dalam sambutanya,Wakil Kepala sekolah ini mengatakan kepada seluruh anak didiknya untuk serius dan mengambil ilmu serta pelajaran dari apa yang disampaikan narasumber nanti.

” Kegiatan ini sangatlah bagus buat kalian untuk bisa mengenal dunia Jurnalistik itu seperti apa. Oleh karena itu seriuslah mengikuti kegiatan hari ini.

Tanyakan langsung kepada narasumber apabila kalian ingin mengetahui lebih banyak. ” Ujar Syahrizal. Pelatihan yang diikuti 60 orang pelajar inipun berjalan seru.

Pasalnya para pelajar ini begitu agresifnya melayangkan berbagai pertanyaan kepada narasumber. Hafiz misalnya,pelajar kelas XI ini mempertanyakan seperti apa wartawan yang baik dan benar

” Tugas wartawan itu seperti apa pak,bagaimana bila wartawan itu membuat berita bohong atau hoax.? bagaimana mereka memperbaikinya,lalu bagaimana ciri ciri wartawan yang baik dan benar,ketus siswa ini.

Berbeda dengan Hana,siswi yang satu ini menyoal tentang akibat pemberitaan wartawan yang tidak benar, berimbas buruk pada rencana kegiatan.

Misalnya kata Hana,si wartawan memberitakan soal tudingan pungli disekolah,padahal pungli itu tidak ada, karena kami telah membuat kesepakatan untuk memberikan sumbangan uang misalnya untuk kesuksesan acara.

Akibat pemberitaan siwartawan tadi,kegiatan yang kami rencanakan jadinya batal,sebab uang yang telah dikumpulkan kembali dipulangkan. ” Ujarnya.

Lebih tegas,sambungnya,belum lama ini kami merencanakan membuat kegiatan dihari guru,kami sepakat akan memberi sesuatu kepada para guru yang telah banyak berjasa.

Perencanaan tersebut telah dimusyawarahkan oleh OSIS. Dan yang bergerak anak anak OSIS semua,cerita remaja putri ini.

Nah,setelah semuanya berjalan dan tinggal menunggu hari pelaksanaan,tiba tiba ada sebuah pemberitaan media online yang menuding sekolah melakukan pungli tuk hari guru.

Parahnya,kita tidak tau siwartawan dapat sumber beritanya darimana,yang pasti begitu beritanya muncul pihak sekolah membatalkan rencana kegiatan kami

Semua uang yang telah dikumpul dikembalikan, kami sangat sedih,karena moment indah itu telah hilang, jadi apa hukuman untuk wartawan seperti itu pak,tanya siswi ini terlihat begitu kesal.

Sementara Ketua PWI Langkat Darwis Sinulingga mengatakan,wartawan yang baik dan benar selalu mendapatkan informasi dengan cara cara beretika dan mengkonfirmasikan setiap informasi yang didapat.

” Seorang wartawan harus melakukan crooscek atau cek in ricek setiap kali memperoleh sebuah informasi yang diterima, mengkonfirmasikan setiap informasi yang didapat itu sangat penting.

Gunanya apa.? Untuk memberikan ruang klarifikasi atau penjelasan kepada orang yang disangkakan melakukan sebuah perbuatan atau kesalahan yang dituduhkan.” Ujar Darwis.

Bila ada masyarakat yang merasa dirugikan dengan sebuah pemberitaan,maka masyarakat punya hak untuk melakukan koreksi dengan mengirimkan hak jawab atau hak koreksi atas pemberitaan si wartawan.

Dan si wartawan atau medianya wajib menerbitkan hak jawab dari masyarakat tadi, jadi masyarakat juga punya hak,” Ungkap Darwis(yg)