TELISIK | ASAHAN – SMA Muhammadiyah 8 Kisaran gelar karya penguatan profil pelajar Pancasila mulai dari tanggal 27 s/d 29 oktober 2022 dikomplek perguruan Muhammadiyah Asahan yang berada di Kelurahan Selawan.Kegiatan dibuka langsung oleh ketua adat budaya melayu Datok Seri H Syamsul Arifin SE, Kamis (27/10/2022)
Kepala Sekolah SMA 8 Muhammadiyah Kisaran Suprayogi SPd mengatakan bahwa ini bagian dari pelaksanaan kurikulum merdeka, salah satu aktivitas dari kurikulum merdeka yaitu profil pelajar pancasila.Satu dimensinya adalah kearifan lokal yang dipilih budaya melayu.
Sedangkan kegiatan siswa ini sudah berjalan sejak Agustus 2022 dan hari ini SMA Muhammadiyah 8 melaksanakan aksi nyata dengan menghadirkan ketua adat budaya melayu Datok Seri H Syamsul Arifin SE
Selain menggelar kearifan lokal budaya melayu berupa adat perkawinan dan makan hadap-hadapan besok dan lusa dimensi yang ditampilkan juga berbeda.Mengingat besok merupakan hari sumpah pemuda maka dimensi Bhineka Tunggal Ika yang akan kami tampilkan,ujar suprayogi.
Datok Seri H Syamsul Arifin SE dalam kata sambutan mengatakan bahwa penguatan pelajar profil pancasila sangat penting.Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik.
Semuanya berdasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan itu merupakan langkah yang tepat diera global saat ini.Kepada guru –guru saya berpesan hadapilah anak-anak ini dengan sabar dan peduli.Tingkatkan disiplin Karena disiplin sangat penting buat bekal mereka ujar Datuk.
Kemudian Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Asahan Drs M Akhiyar MA yang turut hadir di kegiatan tersebut dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang ke komplek perguruan Muhammadiyah Asahan kepada ketua Majelis Adat Melayu dan rombongan.
Saya ucapkan terimakasih kepada kepala sekolah SMA Muhammadiyah 8 Kisaran yang sudah menjalankan kurikulum Merdeka.Apa yang dilakukan hari ini adalah produk kebhinekaan. Dengan adanya kegiatan gelar karya penguatan profil pelajar pancasila dengan muatan loka budaya melayu yang ditampilkan sinergisitas pemangku adat melayu dengan dunia pendidikan makin baik dengan harapan kiranya pelajar memahami betul budaya melayu itu sendiri. (Fz/Dp)