Oleh : Bram Wijaya Meliala SE
Terselenggaranya event Bukit Lawang Orang Utan Trail yang berlangsung pada 26 dan 27 Mei 2023 sungguh membuat warga di kawasan wisata Bukit Lawang merasa bersukacita.
Makanya masyarakat Bukit Lawang khususnya, dan umumnya masyarakat bohorok tak lupa mengucapkan terimakasih dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah yang telah dua kali sukses menyelanggarakan event tersebut.
Rasa gembira itu makin diperkokoh dengan hadirnya sejumlah tokoh penting seperti Menpora Dito Ariotedjo, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI A Daniel Chardin, SE, MSi, serta tokoh masyarakat lainnya.
Namun dibalik meriahnya ini, ada saja rasa kurang asam dan garamnya.
Sebab efek penyelenggaraan event tersebut tidak membuat adanya peningkatan ekonomi bagi masyarakat Bukit Lawang.
Peningkatan pelayanan juga buruk. Ketika event berlangsung masyarakat berharap tidak ada pemadaman listrik oleh PLN.
Nyatanya meski ada menteri dan pejabat penting yang lainnya hadir, pelayanan PLN sama saja, mati lampu sampai lima kali. Entahlah, mungkin sudah nasib kampung ku ini.
Ketika acara usai, masyarakat berharap banyak semoga saja bapak-bapak pejabat yang hadir di event ini bisa melihat dan merasakan ‘sakitnya’ melintas di jalan yang rusak sehingga berniat untuk memperbaikinya.
Setidaknya setelah ada kunjungan atau sebelumnya perlu ada perbaikan dari provinsi ke kabupaten yang masih rusak agar juga diperbaiki .
Jadi ada efek dari bapak “petinggi” ini ke bukit lawang sebagai desa wisata kelas pengunjung internasional juga sebagai icon sumut.
Pihak Dinas Pariwisata, Dishub dan Dinas PUPR Sumut tolong disimak. Kanan kiri ke bukit lawang itu irigasi persawahan yang jadi sumber penghasil padi di langkat di era 70-an jadi peyumbang beras Bulog kini telah berubah.
Pemicunya terjadi pendangkalan irigasi sehingga banyak lahan beralih fungsi ke kolam dan tanaman pekebunan.
Jika irigasi diperhatikan oleh Dinas terkait tentu tidak akan terjadi malapetaka pendangkalan ini.
Dengan demikian seharusnya daerah persawahan itu juga bisa dijsdikan penambahan icon wisata pertanian dan membuat petani juga mendapat penambahan income nya.
Bapak petinggi yang kami hormati, janganlah kami dan ke indahan bukit lawang ini dijual dan kmi pun ikut terjual ,tanpa kami dididik untuk mencintai hutan dan alam yg indah ini.
Ditengah kondisi ini, Dinas Pariwisata malah mengeluarkan SE,(surat edaran) agar tidak dikutip atau dikenaksn retribusi wisata.
Lo, apa ini yangg buat dan penentu kebijakn yang tak bayar yang seharusnya jadi contoh bagi pengunjung lain dan kemudian menjadi penunjang PAD. Semakin ada event malah penghasilan jadi NOL.
Ada edaran tidak dikutip atau dibebaskan pembayaran restribusi pengunjung ke bukit lawang yang nota bene datang berkunjung tau aturan.
Dan pembuat kebijakan ada juga bapak DPRD Langkat, Sumut yang mengetuk PAD dan pembuat Perda, “tapi malah lucu” tak bayar restribusi wisata kepribadian maupun secara kolektip.
Jadi angan ditanya ditanya mengapa PAD itu selalu tak mencapai maximal. Masyarakat yang sudah bayar pajak, tapi masuk ke wisata aja bayar lucu iya.
Dan orang yang jelas kemampuan sehebat bapak yang buat acara hebat ini ,mereka tak bayar.
Jadi apa cermin yang di buat tokoh Sumut bahkan sehebat Mentri di perjuangan PAD dari sektor pariwisata, Orang gede datang ke Bukit lawang namun jalan menuju ke bukit lawang yang rusak mulai dari Kecamatan Selesai , Kecamatan Kuala, Kecamatan Salapian,hingga Kecamatan Bohorok jalannya masih tetap rusak.
Padahal yang datang Menpora, Pangdam 1/BB dan petinggi lainnya hadir di acara super big bagi masyarakat Bukit Lawang.
Itu jalan provinsi yang dilalui menuju Bukit Lawang dari Kota Binjai tak berdampak menjadi baik.
Dan ini sangat disayangkan, seakan kmi cuma dipertontonkn mobil”mewah ‘ yang lewat dari depan rumah kami.
Aroma dn parfum wangi yang mahal dan pakaian yang branded buat kmi berpikir kalau acara ini berbalut olah raga dan event internasional ini sambil kampanye gratis.
Sebab ini bukan kunker, bukan reses,bukan juga munas, dan sebagainya,tapi bendera partai di jejali sepanjang trotoar jalan bukit lawang .
Apa ini karena pemimpin partainya org,TOP? Sumut dan Langkat. Mirisnya kok masih berani pampang muka, Jadi untuk d… Semoga kedepannya kita bisa lebih baik.
Sentuhan event event yang selanjutnya dapat bermanfaat buat masyarakat banyak. Setidaknya pelayanan PLN dapat lebih baik.
Penulis : Warga Bukit Lawang