Santriwati Korban Dugaan Pelecehan Laporkan Pengurus Ponpes ke Polres Langkat

- Tim

Kamis, 7 September 2023 - 20:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ponpes tempat Mawar menimba ilmu.

Ponpes tempat Mawar menimba ilmu.

Padang Tualang – Sebut saja Mawar (14), santriwati pondok pesantren (Ponpes) di Kecamtan Padang Tualang, Langkat diduga mengalami pelecehan seksual. Ia menyebutkan, dirinya mengalami pelecehan pada fisiknya pada akhir Agustus 2023 lalu.

 

Imbasnya, Mawar mengalami trauma berat dan berusaha menghubungi orang tuanya untuk mengadukan hal tersebut. Mendengar hal itu, orang tua santriwati kelas II Tsanawiyah yang selalu mengenakan cadar itu pun menjemput Mawar pulang.

Kam, pengurus ponpes yang diduga melakukan pelecehan terhadap santriwatinya.

Tak terima buah hatinya dilecehkan, oran tua Mawar kemudian melaporkan hal tersebut ke Mapolres Langkat. Pengaduannya pun diteterima dengan tanda bukti laporan Nomor : LP/B/466/IX/2023/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA, tertanggal 5 September 2023.

 

Saat ditemui di kediamannya, pengrus ponpes berinisial Kam menjelaskan, bahwa Mawar sempat berupaya melarikan diri dari tempatnya menimba ilmu. Namun berhasil dikejar oleh santriwati dan istri Kam. Mawar pun berhasil dibawa kembali ke pondok.

 

Selaku penanggung jawab, Kam pun memanggil Mawar untuk ditanyai. “Santriwati itu pun saya panggil, saya didampingi satu orang pengurus wanita. Saya masukkan dia (Mawar) di mushala. Namanya membujuk, saya tayain. Kenapa kok bisa kabur, kenapa kok bisa lari, diam aja santriwati itu. Saya tanya lagi apa sebabnya. Agak lama saya tanya, gak ada ngomong santriwati itu sepatah kata pun,” sambungnya.

Baca Juga :  Jembatan Sei Wampu Telah dilakukan Uji Laik Fungsi

 

Layaknya ayah yang membujuk anaknya, Kam mulai memegang tangan Mawar, sembari mengatakan kalau Mawar itu bersih. Kam berdalih, hal itu dilakukannya untuk membangkitkan semangat Mawar yang kerap dibuly temannya.

 

“Saya juga bilang, apa betul rambutnya mau di gundul, saya masukkan tangan saya dari balik jilbabnya. Saya pegang rambutnya, Alhamdulillah rambutnya gak digundul, cuma dipotong pendek. Tenang aja, nanti Buya bilang sama pengurus jangan digundul. Yang penting kamu di pondok aja jangan kabur lagi,” terang pengelolan ponpes itu.

 

Kam bersikeras, bahwa hal tersebut hanyalah sebagai bujuk rayu agar santriwati itu mengurungkan niatnya untuk kabur. Bahkan, Kam mengaku sempar mencubit pipi Mawar, sembari menyebutkan bahwa santriwatinya itu ‘cantik’.

 

Tak hanya itu, Kam juga menyebutkan, juga sempat memegang jemari kaki dan betis santriwatinya. Alasan Kam, agar Mawar kembali percaya diri dan mengurungkan niatnya untuk kabur dari ponpes.

 

“Kamu ini bersih saya bilang. Pokoknya kamu mondok jangan kabur lagi. Dan pengurusnya saya panggil, kalian jangan gundulkan dia lagi, ini masalah biasa masalah kecil. Bawa masuk ke pondok, gerbang dikunci,” kenang Kam.

Baca Juga :  Di Medan Medan Petisah, Pembagian Sembako DPD Partai Kota Medan Untuk HUT ke 57 Berjalan Lancar

 

Mawar kemudian kembali masuk ke ponpes. Kam pun membuat larangan berkunjung untuk beberapa hari dan pagar pondok tersebut dikunci. “Memang santriwati ini sudah melapor ke Polres Langkat, Selasa (5/9/2023) kemarin. Sebelumnya, orang tuanya juga datang kemari, ngomong pelecehan seksual – pelecehan seksual. Saya diam aja. Saya gak tau pelecehannya di mana,” tutur Kam bertitel Licentiate (LC) lulusan Yaman itu.

 

Terpisah, saat ditemui awak media, orang tua Mawar menuturkan, korban pelecehan tidaklah cuma anak kesayangannya. Melainkan, diduga masih ada korban lainnya yang bernasib serupa dengan Mawar.

 

“Ini kami mau ke rumah teman anak saya. Dia (teman Mawar) juga mengaku pernah dilecehkan, saat istri pengurus ponpes tidak berada di rumah. Informasinya di dapur dilecehkan, dengan modus menyuruh korban memasak,” terang orang tua Mawar, Kamis (7/9/2023) siang.

 

Dalam menempuh upaya hukumnya, orang tua Mawar didampingi pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Langkat Malahayati. “Kami akan tetap melakukan pendapingan kepada korban dan kemungkinan korban lainnya, sesuai dengan tupoksi kami,” kata Malahayati. (Ahmad)

Berita Terkait

Bupati Langkat Apresiasi KBP Iwan Setyawan, Dukung Pendidikan di SPN Polda Sumut
BRI Rantauprapat Didemo, Diduga Terima Agunan Tanpa Persetujuan Ahli Waris
Pernyataan Tegas Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun: Jangan Kriminalisasi Wartawan Lewat Karya Jurnalistik!
Rico Waas Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Abdullah Ahmad Badawi                                                                                         
“Dana Desa Rp200 Juta ‘Raib’ di BUMDes Turangi?”
Hadiri Perayaan Vaisakhi, Rico Waas Ajak Umat Sikh Bersinergi Bangun Medan
Rico Waas Sediakan Tempat Berjualan Gratis Bagi Pelaku UMKM di Lokasi MTQ
Warga Gebang Geger, Temukan Mayat Dalam Karung Diduga Korban Pembunuhan
Berita ini 76 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 19:37 WIB

Bupati Langkat Apresiasi KBP Iwan Setyawan, Dukung Pendidikan di SPN Polda Sumut

Selasa, 22 April 2025 - 22:00 WIB

BRI Rantauprapat Didemo, Diduga Terima Agunan Tanpa Persetujuan Ahli Waris

Senin, 21 April 2025 - 14:25 WIB

Rico Waas Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Abdullah Ahmad Badawi                                                                                         

Rabu, 16 April 2025 - 14:36 WIB

“Dana Desa Rp200 Juta ‘Raib’ di BUMDes Turangi?”

Minggu, 13 April 2025 - 16:41 WIB

Hadiri Perayaan Vaisakhi, Rico Waas Ajak Umat Sikh Bersinergi Bangun Medan

Berita Terbaru

Motivasi

Lulus CPNS, Atlet Disabilitas Ainin Trisea Yunanda

Rabu, 23 Apr 2025 - 18:15 WIB