Langkat – Telisik.net
Kegiatan road race yang digelar pada Minggu (13/4) di Jalan Proklamasi, Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, menuai kritikan tajam dari masyarakat.
Meski bertujuan sebagai hiburan dan ajang penyaluran bakat anak muda, dampak negatif yang ditinggalkan justru membuat sejumlah warga geram.
Usai kegiatan balapan, kawasan yang menjadi pusat pemerintahan tersebut berubah menjadi kotor dan semrawut.
Sampah makanan dan minuman berserakan di sepanjang jalan, taman, dan area publik lainnya.
Pemandangan tersebut mencoreng wajah kawasan perkantoran yang seharusnya bersih dan tertata.
Tak hanya soal kebersihan, kerusakan fasilitas juga menjadi perhatian.

Sejumlah bunga dan tanaman hias yang menghiasi taman depan kantor bupati rusak parah akibat diinjak-injak oleh penonton.
Padahal, tanaman-tanaman itu dirawat dan dibeli menggunakan dana APBD, yang berarti berasal dari uang rakyat.
“Kegiatan ini memang positif, tapi kalau tidak pada tempatnya, pasti berujung negatif.
Banyak fasilitas umum yang rusak dan masyarakat pun terganggu,” ujar seorang warga yang merasa keberatan dengan lokasi pelaksanaan road race tersebut.
Ia menambahkan, sebelum mengeluarkan izin, sebaiknya pemerintah dan pihak penyelenggara melakukan kajian menyeluruh.
“Apa manfaat yang didapat? Apakah mendorong prestasi? Meningkatkan pendapatan daerah? Atau hanya sekadar hiburan sesaat yang justru menimbulkan kerugian?” kritiknya.
Selain itu, kegiatan ini juga menyebabkan gangguan akses lalu lintas. Penutupan jalan utama membuat banyak pengguna jalan harus mencari jalur alternatif yang lebih jauh, menyulitkan aktivitas warga.
Warga berharap, ke depan setiap kegiatan yang melibatkan ruang publik direncanakan dengan matang, termasuk mempertimbangkan lokasi,
Dampak sosial, dan penanganan pasca acara. Hiburan memang penting, tapi tidak boleh mengorbankan kenyamanan dan fasilitas milik bersama.(red)