Telisik.net-Langkat
Guna meningkatkan pelayanan dimasyarakat sekaligus mengetahui berbagai persoalan baik dan buruknya kondisi perusahaan, Dewan Pengawas (Dewas) Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Wampu, mengelar rapat kerja dan evaluasi, Kamis (27/6) diruangan rapat Sekdakab Langkat.
Ketua Dewan pengawas PDAM Tirta Wampu, Amril didampingi Sekertaris Hermansyah dan anggota Darwis Sinulingga mendengarkan berbagai capaian dan persoalan yang dihadapi perusahaan milik daerah tersebut. Ada beberapa point yang dibahas dalam rapat ini.
Hadir pada rapat tersebut, Direktur PDAM Tirta Wampu, Herman Suhendar Harahap, Kabag Perekonomian dan sumber daya alam setda Kab Langkat, Indri Nugraheni, SE,MM Akt,serta Kabag dan UPT dilingkungan PDAM.

Rapat Kerja : Rapat kerja antara Dewan Pengawas PDAM Tirta Wampu dengan Direktur PDAM serta UPT dan Kabag serta Kabag Perekonomian Kab Langkat.(yong)
Pada kesempatan tersebut, Direktur PDAM melalui Kabag Keuangan Fitri mengatakan kalau pencapaian perusahaan masih belum memuaskan atau seperti yang diharapkan. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor penyebab, diantaranya sulitnya menagih tungakan di pelanggan.
“ Ini laporan kita dari Januari sampai bulan Mei 2024 saja, “ Ujar Direktur PDAM menjelaskan modul laporan yang dibagikan kepada Dewas. Target kita belum tercapai seratus persen karena berbagai kendala,” katanya.
Salah satu kendala yang saat ini dihadapi adalah terjadinya kebocoran air yang tidak terdeteksi. Sebab, kebocoran air dari pipa tidak diketahui dimana sehingga petugas kita tuk melakukan perbaikan. Selain itu, distribusi air kita juga banyak mengalami kendala, “ Ujar Direktur.
Herman, menjelaskan distribusi air diperkantoran Stabat saja selalu dikeluhkan pelanggan, hal itu karena tidak maksimalnya penyaluran. Nah, disinilah masalah kita,kendala terjadinya karena “uzurnya” mesin pompa. Mesin pompa dan pipa yang dipakai tuk mengalirkan air merupakan mesin tahun 85, begitu juga dengan pipanya.
Karena tuanya usia mesin tadi, menyebabkan kendala, karena satu tahun bisa lima kali mengalami kerusakan, selain itu tenaga sedot mesin yang lemah membuat air yang dikeluarkan sedikit tapi mengunakan arus listrik yang besar,” Terang Herman seraya menambahkan biaya untuk listrik saja jadi membengkak.
Ketika distribusi air tersendat, maka pelanggan akan mengeluh, nah efeknya pembayaran menjadi tmacet,bila pembayaran rekening tersendat maka biaya operasional untuk perawatan dan perbaikan tidak berjalan. Untuk saat ini PDAM Tirta Wampu juga telah menutup Unit di Kwala Besar.
Distribusi air di Desa pesisir tersebut Karena buruknya kwalitas air, air yang disalurkan kerumah pelangan beraroma tidak sedap dan tak sehat untuk dikonsumsi. “ Ada sekitar 90 orang pelanggan kita disana terpaksa kita putus,kalaupun tetap berlanjut, perusahaan selalu mengalami kerugian, karena untuk memberi honor petugas yang berjaga tidak cukup dari tagihan rekening.
Menyikapi berbagai persoalan tersebut, Ketua Dewas, Amril mengatakan perlu terobosan dan langkah-langkah taktis dilakukan untuk menyehatkan perusahaan ini, menurut Amril yang juga Sekdakab Langkat ini, Pemerintah Langkat akan berupaya membantu PDAM Tirta Wampu melalui penyertaan modal atau sebagai penerima manfaat nantinya.
“ Saya ucapkan terimakasih kepada semuanya karena telah berupaya meningkatkan kwalitas perusahaan, dan sekali lagi saya meminta untuk kita semua agar lebih semangat lagi mengejar target yang telah dicatatkan, karena target yang kalian beberkan tadi akan saya tagih kembali nantinya. “ Tandas Amril. (Yong)