Langkat – Telisik.net
Belum lama menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat, Gembira Ginting S.Pd., M.Pd., M.AP., sudah diterpa berbagai isu miring yang menyudutkan nama baiknya.
Meski tidak secara gamblang disebut, namun upaya pembentukan opini publik yang menuding dirinya bukan sosok pemimpin yang baik mulai bermunculan di berbagai kanal, termasuk media sosial.
Beberapa tudingan yang beredar antara lain menyebutkan adanya kutipan terhadap dana sertifikasi guru yang jumlahnya mencapai ribuan orang,
pemungutan uang “kebersamaan” dari murid-murid tingkat SMP, hingga kutipan dari penjualan buku di sekolah-sekolah. Tuduhan ini dengan tegas dibantah oleh Gembira.
“Semua itu hoaks. Isu-isu itu sengaja disebar oleh oknum-oknum yang tidak ingin dunia pendidikan Langkat menjadi lebih baik,” ujar Gembira saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (21/4).
Menurut Gembira, serangan isu tersebut mulai bermunculan setelah dirinya memulai langkah pembenahan dan penertiban internal di lingkungan Dinas Pendidikan Langkat.
Ia menegaskan, langkah tersebut diambil semata-mata demi menciptakan tata kelola pendidikan yang bersih, transparan, dan profesional.
“Saya baru dipercaya Bupati sebagai Plt Kadis, niat saya hanya ingin melakukan pembenahan di struktur internal.
Saya instruksikan kepada seluruh staf dan kepala sekolah agar bekerja sesuai tupoksi dan aturan yang berlaku.
Tapi ternyata, niat baik ini malah membuat beberapa pihak merasa terusik,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang datang kepadanya untuk meminta difasilitasi berbagai urusan yang berkaitan dengan bisnis di lingkungan sekolah.
“Kalau ada yang mau berbisnis di sekolah, silakan saja, saya tidak melarang. Tapi jangan minta saya menekan kepala sekolah. Itu tidak akan saya lakukan,” tegas Gembira.
Dirinya pun mengimbau kepada seluruh kepala sekolah agar tidak mudah percaya kepada siapa pun yang mengatasnamakan dirinya untuk kepentingan tertentu.
“Kalau ada yang mencatut nama saya, jangan dilayani. Suruh saja langsung hubungi saya,” ujarnya.
Terkait tudingan bahwa dirinya menerima uang hasil penjualan buku sebesar Rp15 juta, Gembira menilai tuduhan tersebut sangat tidak berdasar.
“Itu tuduhan luar biasa. Kalau memang benar, sebutkan dari penerbit mana, tunjukkan datanya.
Kalau ada bukti, laporkan saja ke polisi, jangan menyebar hoaks di media sosial yang justru mencoreng dunia pendidikan,” sesalnya.
Gembira Ginting menegaskan bahwa dirinya akan tetap berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan integritas tinggi demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Langkat.
“Kalau niat baik kami dibalas fitnah, biar waktu yang menjawab. Tapi saya tidak akan berhenti memperbaiki dunia pendidikan di Langkat,” pungkasnya.( red)