TELISIK | STABAT – Arjun, Penasihat Paguyuban CBR Sumut membantah pemberitaan tentang aksi tarian erotis di GOR Stabat, Minggu (8/1/2023) kemarin. Ia mengaskan, hal itu bukan dilakukan oleh klubnya, melainkan perbuatan dari Street Fire Stabat Sedulur Persatuan CB 150 R. Ia juga mengecam aksi yang digelar di Negeri Bertuah terebut.
“Kami paguyuban CBR Sumatera Utara tidak ada melakukan hal tercela tersebut. itu merupakan perbuatan Club CB 150 R. Perbuatan seperti itu tidak pantas untuk ditiru,” tegas Arjun, Selasa (10/1/2023) malam.
Arjun menambahkan, pihaknya justru selalu menekankan hal – hal positif untuk seluruh member yang tergabung di Paguyuban CBR. Diantaranya, harus mematuhi peraturan lalu lintas dan menghormati pengguna jalan lainnya. Termasuk juga menggelar bakti sosial untuk memberi contoh yang baik.

Paguyuaban CBR, kata Arjun, sangat berbeda dengan Club CB 150 R. Unitnya pun juga berbeda. “Di hari yang sama, kami juga menggelar pertemuan di Tanjung Pura. Tapi hanya sekadar silaturrahmi. Bukan seperti yang diberitakan,” terangnya.
Disebutkan, untuk member di Langkat, Paguyuban CBR ada sekira 10 member. Untuk wilayah se-Sumut, ada ratusan member yang tergabung dalam komunitas sepeda motor sport tersebut. Mereka juga rutin melakukan pertemuan setiap tiga bulan.
Arjun berharap, agar kegiatan negatif dan memalukan seperti yang terjadi di GOR Stabat tidak terulang kembali. “Mari kita jaga bersama kearifan lokal dan adat istiadat di daerah kita masing – masing. Serta tetap menjaga ketertiban dalam berkendara,” tuturnya.
Sebelumnya, aksi salah satu club motor di Langkat membuat masyarakat Negeri Bertuah geram. Mereka ‘berpesta pora’ di GOR Stabat dan mengundang sexy dancer sebagai penghibur, Minggu (8/1/2023) sore. Sembari menikmati tarian erotis, pengunjung pun memberi saweran yang diselipkan di payudara sang penari berpakaian seksi.

Kecaman dan kemarahan warga Langkat pun tak terbendung. Dari berbagai kanal media sosial (Medsos), warga mencurahkan kekecewaannya kepada Panitia Street Fire Stabat Sedulur Persatuan CB 150 R Sumatera Utara, sang pengagas kegiatan amoral itu.
Dengan difasilitasi Polres Langkat, panitia kegiatan itu menyampaikan permohonan maafnya, Selasa (10/1/2023) pagi. Di hadapan tokoh agama, tokoh pemuda dan berbagai elemen masyarkat lainnya, panita menyesali perbuatannya terkait video tarian erotis yang sempat viral itu.
Sebagai pengamat sosial untuk menjaga adat istiadat di Negeri Bertuah, para tokoh yang hadir memberikan nasihat dan bimbingan kepada panita yang menggelar di GOR Stabat itu. Mereka pun dibina dan dikenakan wajib lapor ke Mapolres Langkat.
Wakapolres Langkat Kompol Hendri Nupia Dinka Barus SH SIK MM sangat menyayangkan hal itu. Dimana, ada sekelompok pemuda yang mempertontonkan tarian yang tidak pantas dan sempat viral di medsos.
“Kedepannya, jika ada suatu kegiatan, perlu adanya rekomendasi dari para tokoh adat dan tokoh – tokoh lainnya. Sehingga, selanjutnya pihak kepolisian dapat mengeluarkan izin untuk melaksanakan pengamanan pada kegiatan tersebut,” tegas Kompol Hendri. (Ahmad)