TELISIK.NET |ASAHAN
Pembangunan Kantor Camat Sei Dadap yang bersumber dari APBD Asahan TA 2023 berlokasi Di Desa Sei Kamah II terkesan asal jadi.Diduga proses pengerjaannya tidak sesuai dengan perencanaan yang dibuat oleh Konsultan.

Masyarakat di sekitar pembangunan menyayangkan,proyek yang menelan anggaran 2,29 Milyar ini pengerjaan asal dan penuh dengan berbagai masalah.
Anto salah seorang warga di sekitar pembangunan pada telisik.net mengatakan Lebar bangunan proyek ini kurang 60 cm dari gambar perencanaan.
Ketika di tanya dari mana masyarakat tahu kalau proyek proyek ini lebarnya kurang ? Anto menjelaskan inpormasi ini didapat dari pekerja proyek sebelumnya dan beberapa warga sempat melihat gambar bangunan dari proyek tersebut.
”Oleh Kontraktor pengerjaan proyek ini diborongkan kepada tukang/pekerja yang berasal dari luar Desa,dan pekerja saat ini sudah lain lagi orang-orangnya.Tukang sebelumnya sempat meninggalkan pekerjaan begitu saja,ujar Ato saat telisik.net berada dilokasi proyek (10/08/23)
Apa yang disampaikan Anto hampir sama dengan yang disampaikan warga lainnya.”Sangat di sayangkan proyek yang menelan anggaran 2 Milyaran ini pengerjaannya terkesan main-main”,timpal warga yang mengaku bekerja sebagai tukang bangunan.Jangan di tulis indititasku yang pak,ujarnya.
Hal ini bisa teradi karena lemahnya pengawasan dari bapak-bapak yang berkepentingan diatas.Masak dengan waktu pengerajan tersisa 34 hari baru menyelesaikan pemasangan batu untuk dinding dan masih ada pengerjaan pondasi ditengah bangunan.Apa tercapai target kalau seperti ini,ungkapnya.
Saat telisik.net melihat langsung kelokasi ada beberapa pengerjaan yang janggal dari perbandingan pekerjaan kontruksi bangunan pemerintah pada umumnya
antara lain Pondasi bangunan diduga tidak menggunakan pondasi menerus tapi mamakai pondasi sloof dengan rangka besi (20 x 20 cm) yang didoubel (2 tingkat) dengan tinggi (setelah jadi) sekitar 50 cm dan temuan lain bagian dasar pondasi tidak ada lapisan pasir yang dipadatkan.
Semua Kolom atau tiang penyangga bangunan yang gunakan untuk mengikat dinding bata bangunan mempergunakan kolom gapit dan diduga perbandingan campuran adukan beton bertulang tidak sesuai (volume) dengan standart.
Seorang yang mengaku mandor saat ditanya telisik.net mau melihat gambar bangunan malah menunjuk pekerja yang lain untuk menjawabnya.”Saya mandornya kalau gambar tidak ada pada saya tapi bapak yang berkaos merah itu yang pegang,karena dia kepala tukangnya,ujar orang ini sambil menunjuk orang lain yang sedang memahat tiang kolom.
Memperkuat hasil ivestigasi Telisik.net (11/08/23) memita pendapat orang-orang yang punya pengalaman tentang kontruksi diantaranya dengan pak Wito.Setelah memperlihatkan beberapa photo Dokumen dan mempertayakan beberapa kejanggalan kontruksi yang ditemukan di lapangan
Pak wito menjelaskan bahwa untuk pondasi yang digunakan ada beberapa tipe tergantung dengan kondisi tanah saat surve lapangan.Untuk bangunan hanya satu lantai pada umumnya mempergunakan Pondasi Dangkal yang hanya masuk beberapa meter dalam tanah.Bisa kondisi tanah dilokasi pembangunan kator camat Sei Dadap menurut hasil survey tidak mengguakan Pondasi menerus melainkan pondasi sloof.
Mengenai anyaman rangka selof yang dimasukkan anyaman rangka sloof ganda asal keduanya diikat (penggabungan) tidak mengurangi kekuatan.Tapi biasanya anyaman rangka pondasi sloof tidak ganda/ satu dan disesuaikan dengan cetakan papan bekisting untuk sloof.
Begitu pula tiang kolom bangunan, tergantung surve tapi bisa saya jelaskan detael kalau ada gambar.Tapi melihat file photo dan penjelasan yang disampaikan memang ada indikasi pengerjaannya tidak sesuai stadart,ugkap pak wito.
Atas beberapa kejanggalan yang ditemukan telisik.net sudah mengkonfirmasi Sekretaris Dinas PUTR Asahan Suratno (11/08/23) lewat WhatsApp dan hanya membalas singkat pesan yang dikirim dengan kalimat terimakasih pesannya sudah saya teruskan ke-PPK (S.Yus/Red)