TELISIK | SECANGGANG – Diduga karena tak mau menanggung malu, Su alias Y warga Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat tega memaksa anak kandungnya untuk melakukan aborsi. Ironisnya, meski usia kehamilan sang anak sudah memasuki bulan ke-enam, TRP terpaksa melakukan perbuatan itu, karena di bawah teakanan sang ayah.
Peristiwa itu mencuat, saat kekasih TRP mengunggah percakapan dari pesan WhatsApp mereka ke akun Facebooknya. Kekasih TRP keberatan. Dia tidak terima atas paksaan orangtua TRP untuk membunuh janin yang ada di dalam kandungan pujaan hatinya.

Dalam percakapan yang diunggah di akun Facebook kekasihnya, TRP mengaku menolak untuk melakukan aborsi. “Aku udh mau dikampak kepala ku tadi SM ayah. Gaappaa yaa kita keilangan anak. Nnt kalau aku pigi jauh, sayang pigi juga. Biar kitab isa jumpa ga disini LG. udh da aman tinggak disini,” ungkap TRP via pesan WhatsAppnya.
Hal lain yang membuat kekasih TRP kesal, dia tidak diperkenankan untuk menanggungjawabi (menikahi) TRP. Keluarga TRP tega mengambil jalan pintas untuk menghilangkan nyawa janin di kandungannya. “Tanggung jawab ga di bole kn gara2 miskin,” balas kekasih TRP kesal.
Informasi yang diperoleh, TRP diaborsi di sebuah rumah sakit di Kota Binjai. Kini, TRP sudah diungsikan ke Jakarta. Kekasih TRP berharap, agar keluarga TRP yang memaksa melakukan aborsi tersebut dihukum.
Hingga berita ini terbit, ayah TRP berinisial Su saat dikonfirmasi, Sabtu (25/6) terkait persoalan tersebut enggan memberikan keterangan. Meskipun pesan singkat yang dikirim ke WhatsAppnya sudah dibaca yang bersankutan, tapi hingga kini masih diabaikan. (Ahmad)