JAKARTA – Telisik.net
Saat jutaan masyarakat Indonesia berkumpul dengan keluarga di penghujung Ramadan dan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, ada sekelompok pejuang energi yang tetap berada di garis depan. Mereka adalah para Perwira Pertamina di sektor hulu migas, yang bekerja tanpa kenal lelah di ladang minyak dan anjungan lepas pantai demi memastikan pasokan energi nasional tetap stabil.
Chyntia Daeng adalah salah satunya. Perempuan tangguh ini bertugas di lingkungan Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai Sr. Supervisor Plant Operations di Lapangan Minyak Minas. Lebaran tahun ini, ia tidak bisa berkumpul dengan keluarga di kampung halaman karena harus memastikan operasional Gathering Station 1 dan 2 berjalan lancar.
“Mengawasi operasional agar berjalan selamat, sesuai process safety, dan mencapai target perusahaan adalah tanggung jawab kami. Gathering Station ini beroperasi 24 jam tanpa henti untuk memastikan minyak mentah berkualitas tetap tersedia,” ujar Daeng, yang telah berkarier di industri hulu migas selama 11 tahun.
Di lepas pantai, Budhi Refa Anjani, Production Superintendent di Central Plant, East Operations Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), juga menghadapi tantangan yang sama. Baginya, melewatkan Lebaran bersama istri dan dua anak bukanlah pengorbanan biasa.
“Tugas kami memastikan produksi berjalan, menjaga keselamatan personel, serta mengelola anggaran di anjungan. Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi tanggung jawab besar untuk kepentingan nasional,” ungkap pria yang akrab disapa Budrev.
Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Arya Dwi Paramita, menegaskan bahwa peran para Perwira Pertamina di sektor hulu sangat strategis, karena mereka adalah ujung tombak yang menjaga ketahanan energi nasional.
“Mereka mendedikasikan waktu dan tenaga agar produksi minyak mentah tetap berjalan meskipun di tengah libur Lebaran,” ujarnya.
Untuk memastikan kelancaran operasional selama libur Idul Fitri, Pertamina Hulu Energi (PHE) mengaktifkan Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2025. Satgas ini bertugas menjaga produksi tetap optimal dengan mengawasi kesiapan Emergency Response Organization (ERO), menyiapkan personel siaga, menerapkan health screening bagi pekerja di lapangan, serta memastikan logistik pendukung berjalan lancar.
Tak hanya menjaga produksi, Satgas RAFI 2025 juga memastikan kelangsungan pengeboran eksplorasi di berbagai wilayah, termasuk East Pondok Aren (Jawa Barat), Sembakung Deep (Kalimantan), dan North East Markisa (Papua).
Ke depan, PHE berkomitmen untuk terus meningkatkan operasional migas yang berkelanjutan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Dengan standar tinggi dalam tata kelola dan transparansi, termasuk penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016, PHE terus mengembangkan bisnis migasnya secara profesional, baik di dalam maupun luar negeri.
Di balik layar perayaan Lebaran, para Perwira Pertamina tetap setia menjalankan tugas mereka—menjaga energi tetap mengalir bagi negeri. Sebuah pengorbanan besar demi keberlanjutan bangsa.(Rel/Yong)