Batang Serangan – Kolam limbah pabrik kelapa sawit (PKS) PT Raya Padang Langkat (RAPALA) dikabarkan jebol, Jum’at (18/8/2023) pagi. Limbah berwarna hitam itu pun tercurah ke dalam aliran Sungai Musam, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat.
Hal itu membuat warga di Desa Sei Musam, Batang Serangan, Langkat yang berdekatan dengan PKS terebut heboh. Pasalnya, air sungai terebut kerap digunakan masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari – hari.
“Tadi pagi tanggul limbah pabrik RAPALA pecah. Dampaknya, warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Musam ini, gak berani mandi di sungai. Karena, kami rata – rata mandi dan memanfaatkan air sungai ini,” terang Bob Harianta PA, warga Dusun Batu Sembah, Sei Muam itu.
Pengelola objek wisata Batu Sembah Simalem (BSSM) itu menambahkan, tempat rekreasi yang diusahainya juga terdampak. Pengunjung yang datang pagi itu, langsung meinggalkan tempat tersebut karena air yang berubah warna.
Lokasi kolam limbah PKS itu, kata Bob, berdekatan dengan bibir Sungai Musam. Sehingga, sangat rentan terjadinya tanggul jebol kerena erosi air sungai. Bob dan warga lainnya, mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak perusahaan dan akan segera ditindaklanjuti.
“Kami berharap, agar kedepannya jangan ada terjadi lagi seperti ini. Mohon perhatian dari perusahaan untuk mengganti kerugian yang saya alami. Beri perhatian juga kepada warga sekitar yang terdampak,” tandas Bob mewakili keluhan warga lainnya.
Terpisah, Humas PT RAPALA Kandir Medan Defiansyah Manik SH menerangkan, jebolnya benteng kolam 7 limbah tersebut, karena tingginya curah hujan. Pihak perusahaan sudah melakukan upaya maksimal untuk memperbaiki tanggul tersebut.
“PT RAPAL berkomitmen untuk taat aturan, termasuk memberi perhatian serius terhadap lingkungan hidup. Benteng yang hebol pun sesegera mungkin dibendung. Agar air limbah di kolam 7 itu tidak mengalir lagi ke Sungai Musam,” terang Defiansyah.
Tanggul yang jebol itu, lanjut Defiansyah, awalnya dibendung dengan tanah yang dimasukkan ke dalam goni. Kemudian, alat berat yang disewa perusahaan dengan cepat didatangkan untuk menimbun tanggul di kolam 7 tersebut.
“Dengan kerja sama yang baik karyawan RAPALA Batang Serangan mengatasi hal tersebut. Masyarakat sudah tenang dan kembali ke rumah masing – masaing. Mudah – mudahan, hari ini kebocoran di benteng kolam 7 dapat diatasi,” tandas Defiansyah, sembari memenrangkan PT RAPALA baru kurang lebih dua bulan transisi dari PT ANDALAS. (Ahmad)