Investigasi : Yong Ganas
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Langkat tengah menjadi sorotan tajam setelah rencana pengadaan Smart Board senilai hampir Rp 50 miliar, yang bersumber dari dana APBD-P Tahun Anggaran 2024, menuai kontroversi.
Kebijakan ini mengundang tanda tanya besar dari berbagai elemen masyarakat, terutama karena banyak sekolah di Langkat yang masih bergelut dengan keterbatasan sarana dan prasarana dasar.
Kondisi Pendidikan Langkat:
Realita di Lapangan Berdasarkan data dan laporan yang dihimpun dari berbagai sumber, banyak sekolah di Langkat masih menghadapi tantangan serius.
Beberapa di antaranya tidak memiliki fasilitas laboratorium, perpustakaan, bahkan ruang kelas yang layak.
Debat publik pada November 2024 lalu bahkan sempat menyoroti kondisi ini, ketika pasangan Iskandar-Adli Tama Hidayat Sembiring mengungkapkan bahwa ada sekolah tanpa fasilitas belajar memadai.
Smart Board: Kebutuhan atau Kemewahan?
Smart Board, sebuah perangkat teknologi canggih yang menawarkan metode pengajaran interaktif, memang menjanjikan peningkatan kualitas pembelajaran.
Namun, keberadaan teknologi ini membutuhkan infrastruktur pendukung seperti koneksi internet stabil dan sumber listrik yang memadai.
Dengan kondisi sekolah yang minim sarana dasar, pertanyaannya: apakah pengadaan Smart Board benar-benar solusi tepat atau sekadar proyek prestisius?
Suara Masyarakat dan Akademisi
Aktivis pendidikan, akademisi, dan tokoh masyarakat telah angkat bicara.
Menurut mereka, prioritas seharusnya diberikan pada perbaikan fasilitas dasar, peningkatan kualitas guru, serta penyediaan buku pelajaran yang cukup.
Seorang guru di Kecamatan Salapian yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan:
“Kami bahkan masih kekurangan meja dan kursi. Bagaimana kami bisa memanfaatkan Smart Board kalau kondisi dasarnya saja belum memadai?”
Transparansi Anggaran: Ada Apa di Balik Pengadaan Ini? Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah transparansi dan urgensi penggunaan anggaran ini.
Apakah pengadaan ini telah melalui kajian yang mendalam atau ada kepentingan tertentu di balik proyek ini?
Tim investigasi masih menelusuri proses tender dan pihak-pihak terkait dalam proyek pengadaan ini.
Bersambung ke Bagian 2: Mengungkap Proses Tender dan Pihak Terkait
Dalam seri investigasi mendalam ini, kami akan mengupas lebih jauh mengenai proses pengadaan, perusahaan penyedia, dan berbagai kepentingan yang mungkin terlibat.
Nantikan kelanjutan laporan ini untuk mengetahui lebih dalam: apakah pengadaan Smart Board ini benar-benar untuk kemajuan pendidikan, atau justru ada praktik yang merugikan masyarakat Langkat?.. (bersambung)