TELISIK | NAMU UKUR – Sudah hampir 1 tahun belakangan ini, jembatan besi yang menghubungkan daerah Namu Ukur Utara dan Namu Ukur Selatan, di Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, kondisinya sangat memprihatinkan. Tanda jembatan yang dijadikan jalan alternatif menuju Tanah Karo dari Desa Telagah itu akan diperbaiki dari Dinas terkait, hingga kini belum juga ada kepastian.
Hal itu semakin diperparah dengan terkikisnya pondasi dan dinding bagian bawah jembatan, persis berada tepat di aliran sungai tersebut. Ditambah lagi usia jembatan yang sudah terbilang tua, serta kondisi fisiknya juga sangat memprihatinkan dan tidak terurus, justru menjadi ancaman bagi keselamatan warga yang melintasi jembatan itu.
Agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan, warga pun meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat atau Provinsi Sumatera Utara, agar segera memperbaiki jembatan menuju Tanah Karo itu.
“Miris kita melihat kondisinya. Apa nunggu ada korban jiwa baru jembatan itu diperbaiki. Kami berharap emerintah tidak tutup mata dan segera memperbaiki jembatan yang hampir setahun ini mengalami kerusakan,” ungkap seorang warga sekitar yang mengaku bernama Noeldinata Sembiring, Jumat (28/5) sore.
Sebagai warga yang kerap melintas di jembatan besi tersebut, ia juga mengaku merasa takut saat akan melintasinya. Hal itu semakin diperparah dengan tergerusnya bantaran sungai yang berada tepat disamping jembatan. “Kami merasa sangat takut untuk melintas diatas jembatan itu. Saat ada truk yang melintas, jembatan itu terlihat bergoyang,” sambungnya.
Tidak hanya itu, lanjut Noeldinata Sembiring, tergerusnya bantaran Sungai yang berada tepat di samping jembatan tersebut juga menjadi ancaman serius bagi masyarakat yang rumahnya berada tepat dipinggiran sungai.
“Lihatlah, kondisi tanah di bantaran sungai itu bang, mengalami erosi karena terus terkikis air. Bahkan, hanya berjarak beberapa meter saja ada rumah warga yang bisa saja longsor karena erosi. Kalau tidak segera diambil tindakan, maka bisa saja menimbulkan korban jiwa,” tegas Noeldinata dengan raut sedih.
Tidak hanya kepada pemerintah, sebagai warga sekitar, Noeldinata juga meminta kepada Wakil Rakyat, khususnya Dapil Sei Bingai, untuk dapat menampung atau mendengarkan keluhan dan keresahan masyarakat yang berada di sekitar jembatan atau warga yang ingin melintasi jembatan tersebut.
“Mohon bantuannya para wakil rakyat di Dapil ini, untuk dapat menindaklanjuti hal serius ini. Kepada Pemkab Langkat dan Pemprovsu maupun pihak terkait lainnya, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, kami sebagai masyarakat, dalam hal ini menyuarakan keresahan dan ketakutan kami. Perbaikilah jembatan tersebut,” harapnya sembari diaminkan oleh warga lainnya.
Ditempat yang sama, warga sekitar yang mengaku bernama Efriyani Tarigan, juga meminta kepada BNPB Sumatera Utara, untuk turun ke lokasi dan ikut berpartisipasi menanggulanginya.
“Apakah harus menunggu makan korban, sehingga hal serius ini ditindaklanjuti. Kepada Pemkab Langkat, kami minta laporkan juga hal ini kepada BNPB Sumut. Karena mereka (BNPB Sumut-red) tidak akan pernah tau kalau tidak ada pemberitahuan dari Pemerintah Daerah. Lihatlah dari sisi penanggulangannya,” ungkap Efriyani. (Ahmad)