TELISIK | BINJAI – Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kota Binjai, J Payo Sitepu, akhirnya angkat bicara terkait adanya beberapa statement yang beredar di Media Sosial tentang pertikaian yang terjadi di Kelurahan Jati Negara pada Selasa (11/5) malam lalu.
Menurutnya, pertikaian yang terjadi pada malam itu antara Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, sudah diselesaikan secara internal keorganisasian.
“Kejadian malam lalu sudah kita selesaikan secara internal. Sebab, pasca pertikaian itu, kami sudah duduk bareng dengan SAPMA Langkat dan Ketua SAPMA Sumut, serta calon Ketua SAPMA Binjai. Intinya saat ini sudah tidak ada pertikaian,” ungkap J Payo Sitepu, saat dikonfirmasi awak media di kediamannya, tepatnya di Kecamatan Binjai Selatan, Senin (17/5) Pagi.
Sebagai Ketua MPC PP Kota Binjai, ia juga menegaskan kepada seluruh kadernya agar tidak mudah terprovokasi dengan opini atau statement yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Seperti pernyataan Ade Rinaldy Tanjung yang mengatakan jika kedatangannya pada malam itu akan memediasi. Seharusnya dia (Ade Rinaldy Tanjung-red) harus berkordinasi dulu kepada saya,” tegas Ketua MPC PP Kota Binjai dengan nada kesal.
Untuk itu, lanjut J Payo Sitepu, ia meminta kepada Ade Rinaldy Tanjung serta oknum yang mengaku Tokoh Pemuda Kota Binjai pada malam itu, agar tidak memperuncing permasalahan. Hal itu bertujuan agar Kota Binjai tetap kondusif.
“Kita ingin Kota Binjai tetap kondusif. Makanya saya malam itu datang ke lokasi. Bahkan saya memakai pengeras suara (Toa) menghimbau warga untuk membubarkan diri,” beber pria berkacamata ini, seraya meminta kepada Ade Rinaldy Tanjung untuk tidak mengeluarkan statement yang dapat memperuncing masalah yang saat ini sudah diselesaikan secara internal.
Tidak hanya itu, sebagai Ketua MPC PP Kota Binjai, J Payo Sitepu juga menghimbau kepada Kader Pemuda Pancasila, khususnya Kota Binjai, agar tidak terpancing dengan statement yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Kalau bicara korban, staff PP Binjai pada waktu kejadian itu juga mengalami luka. Bahkan tangannya sebelah kiri juga patah karena diseruduk mobil mereka. Namun kita mencoba untuk tenang. Kami pun bisa melaporkan hal ini ke Polres Binjai,” tegas J Payo Sitepu, didampingi Sekjen PP Kota Binjai, seraya menunjukkan tangan kiri Staffnya yang mengalami luka.
Diakhir pembicaraannya J Payo Sitepu menegaskan, apabila ada orang yang memperuncing kembali pertikaian itu, maka ia memastikan bahwa orang itu bukanlah kader PP.
“Saya pastikan kalau pun ada Kader PP yang memperuncing masalah ini, maka saya tidak segan segan akan memberikan sanksi tegas berupa pencopotan,” ucap J Payo Sitepu.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok pemuda yang diketahui berasal dari SAPMA PP Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, terlibat pertikaian dengan masyarakat Kelurahan Jati Negara, Selasa (11/5) sekira Pukul 20.00 Wib.
Kejadian itu terjadi di depan kediaman Rezi, Ketua Koti Pemuda Pancasila Kota Binjai, di Simpang Kebun Lada, tepatnya di depan Warkop Bang Kumis (BK), di Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Jati Negara, Kecamatan Binjai Utara.
Menurut pengakuan Rezi, Sekira pukul 19.45 Wib, sekelompok pemuda dari Sapma PP konvoi dengan mengendarai puluhan Sepeda Motor, dengan memakai knalpot blong, sehingga mengeluarkan suara yang cukup keras. Dimana pada saat itu warga sedang menjalankan ibadah sholat tarawih di Mesjid Taqwa yang berada tepat di samping Warkop BK.
“Pada saat itu mereka lewat sambil menggeber geber kendaraannya. Ya, jelas masyarakat terganggu atas tindakan mereka. Lalu, warga berteriak ‘woi orang sholat,” ujar Rezi, sembari menirukan teguran dari warga sekitar.
Berdasarkan informasi dari warga sekitar lokasi kejadian, diduga sekelompok pemuda tersebut tidak terima atas teguran warga. Lantas mereka pun kembali hingga menimbulkan cekcok mulut antara warga dan kelompok pemuda itu.
Suasana saat itu mulai memanas, ketika kedatangan seorang pemuda yang mengaku bernama Ade Rinaldi Tanjung, dari Sapma PP kota Binjai. Dimana warga yang sudah geram atas prilaku sekelompok pemuda tersebut, langsung terlibat pertikaian hingga berujung penganiayaan.
Akibat dari kejadian itu, Ade Rinaldi Tanjung mengalami luka dibagian kepalanya, dan melapor ke Polrse Binjai atas laporan penganiayaan yang dialami dirinya.
Setelah itu suasana mulai kembali memanas ketika kedatangan Beni, Anggota DPRD kota Binjai dan Dejon yang mengaku sebagai tokoh masyarakat kota Binjai. Pasalnya kedatangan kedua tokoh ini, membuat kesal warga sekitar.
Pasalnya, dengan sikap arogansi, mereka tidak terima atas penganiayaan yang dialami anggota SAPMA PP. (Ahmad)