TELISIK | STABAT – Sedikitnya, 24 Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Bawaslu Kabupaten/Kota di Sumut dikabarkan mundur serentak, Senin (9/5/2022) silam. Kepada Sekretaris Jendral Bawaslu RI Gunawan Suswantoro saat itu, mereka mengaku kecewa dengan Kepala Sekretariat (Kasek) Bawaslu Sumut Feri Mulia Siagian MSi.
Usai mendengar keluhan para BPP tersebut di Hotel JW Marrott Medan, (14/12/2022) yang lalu, Gunawan pun mengetahu penyebabnya. Dia pun memohon, agar para BPP Kabupaten/Kota itu mengurungkan niatnya untuk mengundurkan diri.
“Setelah mendengarkan keluhan kami (BPP), pak Gunawan Suswantoro memohon agar kami tidak mengundurkan diri. Memang kami mundur tanpa ada paksaan dari siapa pun. Tapi hal itu karena ketidaknyamanan kami dengan Kasek Bawaslu Sumut Feri Mulia Siagian,” tutur nara sumber sembari meminta hak tolaknya, Kamis (15/12/2022) pagi.
Nara sumber menambahkan, mereka mengaku kerap mendapatkan ancaman dan difitnah, atau sesuatu yang sifatnya diadu domba. Feri juga disebut – sebut tak janggal meminta sejumlah uang. Dia juga pernah meminta fasilitas mewah, berupa hotel dengan pemandian air panas dan jamuan untuknya beserta keluarga.
Kasek Bawaslu Sumut itu, pada 17 dan 18 September 2021 lalu, juga pernah meminta BPP Kabupaten Karo menyediakan uang Rp10 juta untuk menginap di Taman Simalem, dan pergi ke Air Panas Pakpak Bharat. Saat itu, Feri dikabarkan sedang melakukan monitoring untuk pertama kalinya di Tanah Karo.
Tak hanya itu, Feri juga disebut – sebut pernah mengancam BPP dan Kasek Bawaslu Batubara, dengan ditak menerbitkan SK mereka. Bahkan, Kasek Bawaslu Provinsi itu sudah dua kali meminta bukti bayar (bill) hotel. Padahal, yang bersangkutan tidak ada hadir di Kabuapten Batubara.
“Kasek Provinsi juga pernah meminta uang Rp4 juta kepada kami, dengan mengatasnamakan Pak Gunawan Suswantoro, untuk perayaan ulang tahun beliau. Dia pun akan mengganti BPP dengan orang yang taat padanya. Kami dah sangat resah dengan ulah beliau,” ketus nara sumber dengan nada kesal.
Saat dikonfirmasi terkait hal tesebut, Kasek Bawaslu Provinsi Sumut Feri Mulia Siagian MSi terkesan bungkam seribu bahasa. Meskipun pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya sudah diterima yang bersangkutan.
Terpisah, Deputi Bidang Dukungan Teknis Bawaslu RI Dr La Bayoni SIP MSi mengatakan, akan mendalami informasi yang diterimanya. “Saya dalami dulu ya. Terima kasih infonya,” tutur La Bayoni.
Dikhawatirkan, dengan ulah oknum – oknum yang tak baik, maka kualitas demokrasi akan ternoda. Bahkan, hal itu dapat menciderai hak-hak politik rakyat. Dimana, kesejahteraan rakyat adalah hukum tertinggi. (Ahmad)
