TELISIK.NET I LANGKAT
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 057237 Bukit Selamat Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat fokus memberikan pendidikan dasar kepada para muridnya.
Kepala Sekolah (Kasek) SDN 057237 Bukit Selamat, Eliani SPd menjelaskan pendidikan dasar itu kemampuan membaca, menulis, berhitung, juga pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat sesuai tingkat perkembangannya.
“Tujuannya untuk mempersiapkan mereka mengikuti pendidikan lanjutan (SMP),” sebutnya di Stabat, Rabu (15/3/2023).
Selain itu, kata Eliani, pendidikan dasar juga untuk membentuk karakter kepribadian dasar murid agar memiliki akhlak mulia, sifat sopan santun, kataatan kepada Tuhan Maha Esa, dan keterampilan mandiri.
Dirinya berharap upaya mencerdaskan generasi bangsa ini didukung semua pihak. Jika dalam pelaksanaannya terdapat kesalahan, baiknya di luruskan. Bukan sebaliknya, mengada adakan sesuatu yang tidak ada, menebar tudingan yang tidak benar. Hal itu tentu dapat menggangu mental pendidik.
“Kita juga manusia, sudah lelah mendidik dan belum tentu mendapat support sosial, jadi jangan di lelahkan lagi dengan tudingan yang salah,” ujarnya.
Eliani juga mengakui baru baru ini dirinya diterpa tuduhan yang tidak benar. Dirinya mengakui sejumlah besar asbes sekolahnya sudah rusak parah. Karena dana BOS hanya dapat digunakan untuk rehab ringan, maka perbaikan asbes tersebut diusulkan ke Kementerian Pendidikan.
“Kita sudah usulkan melalui profosal ke Kementerian untuk perbaikan asbes ini di tahun 2022. Kemarin, sudah dipanggil untuk sosialisasi, tapi dananya belum turun, masih berproses,” ungkapnya kepada wartawan di Stabat Rabu (15/3).
“Jika tidak berhasil, kami akan melakukan perbaikan dengan dana BOS secara bertahap. Sebab Juknis dana BOS hanya bisa digunakan pada perbaikan ringan,” tambahnya menjelaskan.
Terkait tudingan dana perawatan sebesar Rp25 juta per tahun, juga tidak benar. Sebab dana perawatan yang digunakan dari dana BOS hanya sebesar 10 persen. “10 persen itu aturannya,” cetusnya.
Dirinya pun mengungkapkan bahwa pihaknya di tahun 2022 tidak ada membangun kamar mandi. Pembangunan yang dilakukan adalah membuat taman literasi untuk murid. “Kemarin kita buat taman literasi, tapi tidak disiapkan kerjaannya oleh tukang yang bekerja. Jadi saya tidak mau membayarkan sisa gajinya sebelum kerjaannya diselesaikan,” sebutnya.
Termasuk tudingan dana BOS di sekolahnya sebesar Rp250 juta pertahun itu juga salah. Sebab dana BOS disalurkan pemerintah sesuai jumlah murid, dan setiap tahunnya jumlah murid berbeda. “Setiap tahun jumlah murid itu berbeda-beda. Kadang jumlahnya bertambah dan kadang berkurang,” uraiannya.
Erlina pun menegaskan semuanya salah, terkait pengggunaan dana BOS hanya 40 persen dari besaran totalnya. Tidak memberikan snack kepada guru, nilai rawat gedung dan keperluan lainnya.
“Memang tidak ada snack guru di SPJ. Jika penggunaan dana dari Rp250 juta hanya digunakan Rp100 juta atau 40 persennya, pasti saya sudah dipenjara. Sebab setiap penggunaan dana BOS diperiksa Inspektorat setiap tahunnya,” tandasnya.( Red)