Telisik.net// Langkat
Gonjang ganjing kabar pemecatan seorang oknum guru honorer bernama Anggi Ratna oleh Kepala Sekolah (Kasek) pasca ikut aksi demo PPPK beberapa waktu lalu ditangapi cepat oleh Kepala sekolah dimaksud.
Adalah Tasmi (58) Kasek di SDN 050666 Lubuk Dalam, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat yang dituding melakukan pemecatan tersebut. Anggi dipecat oleh Tasmi pada Selasa (30/4) kemarin usai mengelar rapat disekolah.
Kabar pemecatan itupun langsung menyebar dengan cepat diberbagai media social dan platform media digital. Hal tersebut tentu saja membuat Kasek menjadi tidak nyaman dan perlu meluruskan kabar yang terjadi sebenarnya.
Menurut Kasek yang ditemui wartawan Kamis (2/5) sore di “Black Bean Koffie” Stabat, menyebutkan kalau kabar dirinya melakukan pemecatan terhadap Aggi Ratna tersebut tidaklah benar.
Saya terkejut aja pak, saya dituduh memecat dia (Anggi-red) padahal saya tidak ada memecat yang bersangkutan. “ Ujar Kasek yang ditemui didampingi suaminya. Lanjut Kasek lagi, yang ada perkataan yang ia sampaikan kepada gurunya tersebut adalah, ya udah besok Anggi jangan masuk sekolah, itu saja.
Disoal apakah selama ini Kasek memang tidak ada kecocokan dengan Anggi, dengan ketus Kasek mengatakan baik-baik saja. “ Kami biasa biasa aja, artinya hubungan kami baik-baik saja, gimana yang pak, Anggi itu anak saya, dia itu keponakan saya, bapaknya adik saya kandung, itukan sama artinya dia seperti anak saya juga,” Ujar Kasek.
“ Makanya begitu saya tegur dia kemarin, saya kira dia mendatangi saya pada sore harinya, saya tunggu-tungu juga, tapi dia ngak datang. Dan malam harinya saya terkejut membaca berita dimedia soal statement Anggi yang menyatakan saya pecat.
Di dalam pemberitaan tersebut saya baca kalau Anggi mengatakan akan tetap masuk sekolah tuk mengajar kelasnya,karena SK pengangkatanya bukan dari Kepala Sekolah melainkan Dinas Pendidikan,tapi saya tunggu hari ini dia tidak masuk sekolah, malah Nurul yang katanya juga saya pecat datang kesekolah seraya meminta maaf.
“ Buk, ibuk marah sama Nurul.? Nurul minta maaf ya buk, kata Nurul kepada saya, saya bilang ya sudah, masuklah kerjakan kerjaanmu, itu saja, jadi tidak ada masalah, sementara si Anggi sampai sore tidak ada masuk sekolah tanpa pemberitahuan baik secara lisan maupun surat.” Ujar Kasek mengaku sedikit aneh.
Diberitakan sebelumnya Anggi Ratna dipecat oleh Tasmi yang merupakan kasek di sekolah itu, Selasa (30/4/2024) pagi. “Mulanya kami lagi rapat dan saya gak nyangka kalau bahas persoalan PPPK,” tutur Anggi, Rabu (1/5/2024) siang didampingi suaminya.
Setelah itu, kata guru yang sudah 4 tahun mengabdi ini, Tasmi kemudian membahas PPPK. Dengan nada kesal, Tasmi mengatakan kalau Anggie dan seorang temannya sesama guru honorer dipecat.
“Walaupun saya dipecat, saya akan tetap masuk. Karena saya berpedoman pada SK dari dinas yang saya terima. Pemecatan saya juga masih secara lisan. Saya juga gak pernah melanggar disisplin dan tanggung jawab saya,” ucap Anggie.(yong)