TELISIK.NET I MEDAN
Para pekerja muda di Medan menilai geng motor dan begal di Medan ini sudah sampai tahap meresahkan.
Mereka mengharapkan aparat segera memberantas penyakit masyarakat ini dan menindak tegas pelaku, bahkan bila perlu ditembak mati agar menimbulkan efek jera.
Salah seorang pekerja muda, Sundari, mengatakan, begal membuat warga jadi takut berkegiatan di luar rumah, apalagi pada malam hari.
Yang paling kasihan, menurutnya, adalah para pekerja malam maupun yang harus pulang malam hari.
“Kasihan juga mereka yang bekerja malam hari. Kayak ojek-ojek, keluarga mereka di rumah juga takut.
Kami yang pulang malam juga takut,” ungkapnya Rabu (12/7) malam di depan toko ponsel tempat ia bekerja.
Menurut Sundari para begal ini harus diberi tindakan tegas, bahkan bila perlu ditembak mati para begal yang membunuh korbannya.
“Kebanyakan yang lagi marak sekarang ini begal langsung membunuh. Begal yang membunuh warga lebih bagus ditembak mati. Nyawa dibayar nyawa,”
Di tempat terpisah, barista di sebuah café di kawasan Jalan Sekip, Adib Mulia Kurniadi, mengharapkan agar aparat segera memberantas begal di Medan karena sudah cukup meresahkan.
“Orang-orang jadi takut keluar rumah malam-malam. Apalagi saya, kerja pulangnya malam. Jadi ada rasa was-was. Mau secepatnya diberantas,”ungkapnya.
Soal sanksi kepada begal, Adib mempercayakannnya kepada aparat hukum. Yang penting, tekannya, harus ada tindakan tegas, apa pun itu wujudnya.
“Misalnya dipenjara lama atau tindakan tegas lainnya untuk memberikan efek jera.”
Adib dan Sundari berharap agar Medan kembali dan menjadi lebih aman lagi. Mereka mengharapkan aparat bertindak cepat dan tanggap lagi.
Keduanya juga berharap agar kondisi keamanan menjadi lebih baik, sehingga masyarakat tidak takut lagi keluar rumah dan merasa aman pergi ke mana-mana.
“Saya ingin seperti awal-awal pandemi yang tindak kejahatan lebih sedikit dibandingkan belakangan ini,” ungkap Adib.(yg)