Keterangan gambar : Kadis Pariwisata dan Budaya Kab Langkat, Nur Elly Heriani Rambe.(ist)
Langkat – Telisik.net
Perayaan Hari Jadi Kabupaten Langkat yang ke-275 pada tahun 2025 kembali menyisakan sorotan tajam terhadap pengelolaan acara yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Langkat.
Meskipun acara ini merupakan momen penting untuk merayakan sejarah dan kemajuan daerah, ada berbagai masalah yang mencuat terkait dengan pengelolaan yang terkesan kurang profesional.
Salah satu masalah yang paling mencolok adalah pengelolaan lapak dan tenda dalam acara tersebut.
Terdapat laporan yang menyebutkan adanya pihak-pihak tertentu yang bermain dengan menyewakan lapak dan tenda tanpa pengawasan yang jelas, sehingga menimbulkan kecurigaan adanya kebocoran pendapatan yang seharusnya masuk ke kas daerah.
Padahal, semestinya, acara seperti ini bisa menjadi momen untuk mempromosikan potensi daerah sekaligus mendukung perekonomian lokal.
Kritikan terhadap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Langkat semakin menguat, mengingat posisi beliau sebagai panitia utama dalam penyelenggaraan acara.
Hingga saat ini, tidak ada sesuatu yang “wah” atau memukau yang berhasil disuguhkan kepada masyarakat. Alih-alih meriah dan bersemangat, perayaan tersebut justru terkesan hanya sebagai ajang untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Banyak yang menilai bahwa semangat Hari Jadi Langkat justru hilang begitu saja, digantikan oleh berbagai persoalan yang mengganggu.
Dalam klarifikasinya, Kadis Pariwisata Langkat,Nur Elly Heriani Rambe mengaku bahwa Disbudpar telah menyediakan 100 stand gratis bagi OPD, Forkopimda, dan beberapa organisasi lainnya.
Namun, untuk memenuhi permintaan dari UMKM, sejumlah stand tambahan disewakan dengan tarif tertentu.
Yang menjadi perhatian adalah temuan adanya tenda-tenda yang disewakan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang, seperti oknum organisasi dan masyarakat, yang membuat perayaan ini justru terlihat lebih seperti ajang komersialisasi daripada sebuah perayaan yang menyatukan masyarakat.
Sudah saatnya pejabat pemerintah, terutama Pj Bupati Langkat atau Bupati Langkat terpilih, untuk mengevaluasi kembali kinerja Kadis Pariwisata.
Pengelolaan acara semacam ini harus lebih diperhatikan dan dikelola dengan lebih baik agar tidak hanya menjadi ajang keuntungan segelintir orang, melainkan sebuah perayaan yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Langkat.
Evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan event Hari Jadi Langkat perlu dilakukan agar di masa mendatang, perayaan ini tidak hanya sekadar perayaan biasa, tetapi benar-benar menjadi ajang yang menyatukan dan memajukan daerah.
Jangan sampai momentum perayaan satu tahun sekali ini dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi yang merugikan masyarakat luas.(red)