Jendela Bamboe Leuser, ‘Serpihan Surga’ dari Langkat di Pamah Simelir

- Reporter

Selasa, 29 Maret 2022 - 12:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TELISIK | TELAGAH – Wista yang berada di cekungan Bukit Barisan, persisnya di sisi Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ini sangat memukau. Jendela Bamboe Leuser, begitu Purnama Gintinig (43) menabalkan nama tempat yang terletak di Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat tersebut.

Video selengkapnya di Channel YouTube Yong Ganas

Suasana asri, sejuk dan jauh dari hiruk pikuk dapat kita rasakan di bentang alam pegunungan ini. Letaknya yang berada di 98’ 21” BT – 3’ 17” LU dan di ketinggian 900 – 1100 meter di atas permukaan laut (mdpl), membuat daerah ini begitu sejuk.

Rapatnya rerimbunan rumpun bambu, menghalangi sinar matahari menembus permukaannya, meskipun tak secara menyeluruh. Kicauan burung – burung hutan terdengar merdu di sepanjang hari. Malamnya, kunang – kunang tak mau kalah menunjukkan eksistensinya, dari cahaya yang berpendar dari bagian tubuhnya.

Anak – anak bermain di objek wisata Jendela Bamboe Leuser

Sayangnya, akses jalan menuju serpihan surga itu hingga kini masih kurang baik. Namun begitu, bagi pengunjung yang ingin bermalam, Purnama Ginting sudah menyediakan penginapan. Di sana juga tersedia tenda kemah dan lapaknya untuk pengunjung yang hobi kemping.

Baca Juga :  KPU Luncurkan Tahapan Pemilu 2024 Sejak Juni 2022

Untuk penginapan, ayah dari lima anak itu memasang bandrol Rp400 ribu per 24 jam, sudah termasuk sarapan dan makan siang untuk tiga orang. Untuk biaya lapak tenda, dibandrol Rp25 ribu per malam dan sudah bebas biaya retribusi.

Jendela Bamboe Leuser dilihat dari pegunungan Bukit Barisan

“Bagi yang mau sewa tenda, kita kenakan biaya Rp10 ribu untuk tiga orang dan biaya retribusinya Rp10 ribu per orang,” ketus pria berdarah karo itu, sembari menjelaskan bahawa tempat itu masih 10 persen dalam tahap pembangunan.

Hanya di tempat itulah kebun bambu yang tersisa di sana. Purnama terus berupaya untuk melestarikan bambu yang ada di sana. “Kita mengedukasi masyarakat dari konsep wisata yang kita sajikan. Luas areal ini berkisar dua hektar, terdiri dari 20.000 batang bambu yang siap panen,” lanjutnya.

Baca Juga :  Lapas Binjai Berikan Asimilasi Covid 19 kepada 17 Orang Narapidana
Wisatawan yang berkunung di Jendela Bamboe Leuser

Nantinya, kata kader konservasi TNGL itu, di sana akan dibangun konsep seperti Negara Jepang. Di lokasi itu juga ditawarkan objek wisata lainnya. Diantaranya Air Terjun Jodoh dan wisata TNGL untuk menikmati suasana hutan Leuser.

Di dalam hutan, pengunjung bisa menikmati hewan – hewan hutan seperti Siamang dan mendengar kicauan ratusan jenis burung. Untuk sampai ke lokasi tersebut, membutuhkan waktu 1 – 3 jam perjalanan. Biaya pemandu cukup membayar Rp10 per orang dan untuk sampai ke Air Terjun Jodoh, biaya pemandunya Rp150 per orang.

Purnama Ginting (kiri) pengelola objek wisata Jendela Bamboe Leuser

Ironisnya, objek wisata yang pernah dikunjungi 750 wisatawan lokal itu, hingga kini belum medapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Langkat. Purnama berharap, agar akses jalan di sana segera diperbaiki. Setidaknya, jika animo wisatawan tinggi, harum nama Negeri Bertuah bisa mencuat dari tempat terpencil itu. Semoga… (Ahmad)

Berita Terkait

Konsultasi Publik Ranwal RKPD 2026, Pj Sekda Berpesan Selaraskan Rencana Kerja dengan Visi Misi Wali Kota Medan Terpilih
Bobby Nasution Hadiri Rapat Koordinasi Bidang Pangan Bersama Menteri Zulhas
Wali Kota Medan dan DPRD Kota Medan Setujui Propemperda Tahun 2025
Berkolaborasi dalam Rangka Membangun Kabupaten Langkat
Perangi Narkoba, Pekan ini Polda Sumut Amankan 130 Pelaku dan Puluhan Kilogram Barang Bukti
Penindakan “PETI” Target Polda Sumut dalam Mengurangi Dampak Kerusakan Lingkungan
HUT ke-275 Langkat: Pj Gubernur Sumut dan Pj Bupati Langkat Serukan Semangat Kolaborasi
Kadis Pariwisata Langkat Gagal Total, Wajib Dicopot!
Berita ini 149 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 17:44 WIB

Konsultasi Publik Ranwal RKPD 2026, Pj Sekda Berpesan Selaraskan Rencana Kerja dengan Visi Misi Wali Kota Medan Terpilih

Rabu, 22 Januari 2025 - 05:22 WIB

Bobby Nasution Hadiri Rapat Koordinasi Bidang Pangan Bersama Menteri Zulhas

Selasa, 21 Januari 2025 - 23:33 WIB

Wali Kota Medan dan DPRD Kota Medan Setujui Propemperda Tahun 2025

Senin, 20 Januari 2025 - 18:30 WIB

Berkolaborasi dalam Rangka Membangun Kabupaten Langkat

Sabtu, 18 Januari 2025 - 10:06 WIB

Penindakan “PETI” Target Polda Sumut dalam Mengurangi Dampak Kerusakan Lingkungan

Berita Terbaru

Daerah

Berkolaborasi dalam Rangka Membangun Kabupaten Langkat

Senin, 20 Jan 2025 - 18:30 WIB