TELISIK | BATANG SERANGAN – Secara spontanitas, ratusan warga menghadang dumptruk pengangkut material galian C, Jum’at (24/120 sekira jam 14.00 WIB. Mereka resah, karena, kendaraan bertonasi tinggi itu diduga menjadi penyebab rusaknya badan jalan.
Aksi penghadangan itu dilakukan warga, bersama Camat Batang Serangan Arie Ramadhany SIP usai melaksanakan Shalat Jum’at. Mereka melakukan aksi tersebut di Jalan Besar Batang Serangan, Lingkungan Pajak, Kelurahan Batang Serangan, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat.
Menurut warga, penyebab rusaknya jalan akibat tetesan air dari dumptruk bermuatan sertu yang tumpah ke badan jalan. Selain itu, muatan kendaraan tersebut yang melebihi tonase, diduga menjadi penyebab jalan tak layak dilintasi. Puncaknya, warga yang kesal pun melakukan penghadangan truk-truk tersebut.

“Gimana jalan gak rusak, limbah air bercampur pasir dari dumtruk jatuh ke badan jalan. Kalau kondisi jalan seperti ini, kan bisa membahayakan pengendara yang melintas di sini. Dah setahun lebih jalan ini rusak,” ketus Ismail (38), pedagang martabak di Pasar Batang Serangan.
Karena jalan rusak, kata pria berambut ikal itu, banyak pengendara sepeda motor dan pejalan kaki yang tergelincir di sana. “Pendapatan pedagang di pinggiran jalan provinsi sini juga jadi menurun. Kalau musim panas, abunya beterbangan. Kalau musim hujan, jalannya becek dan berlumpur,” tandasnya dengan nada kesal.

Camat Batang Serangan yang ikut dalam aksi tersebut, sempat cekcok mulut dengan sopir truk. Dia kesal melihat kondisi jalan yang tak jauh dari kantornya itu rusak parah. “Sudah berulang kali kita ingatkan. Truk jangan konvoi, karena bisa menyebabkan kemacetan,” ketus Arie.
Selain itu, pria bertubuh besar itu juga mengingatkan, agar truk yang melintas jangan meneteskan air yang terlalu banyak. “Jangan berdebu dan memperbaiki jalan yang rusak dan berlobang. Saya berharap, kedepan perusahaan yang ada disini agar lebih tertib dan mengikuti peraturan yang ada,” tegas pria ramah itu.

Kemudian, sekira jam 16.00 WIB, empat orang perwakilan dari pengusaha galian C datang dan membuat kesepakatan dengan masyarakat di sana. Dalam kesepakatan itu, perusahaan galian C harus ditutup selama sebulan, jika ada yang melanggar poin-poin yang sudah disepakati. Aikibat dari aksi itu, sempat terjadi kemacetan lalu lintas yang cukup panjang. (Zar/red)