TELISIK.NET I BABALAN
No BackPack Day adalah program gerakan mengajak para siswa tidak menggunakan tas dan ransel untuk berangkat ke sekolah dalam sehari.
Program ini hingga kini terus diterapkan SMA Negeri 1 Babalan di Kabupaten Langkat. Program ini merupakan gagasan OSIS SMAN 1 Babalan yang telah dilaksanakan sejak Oktober 2022 lalu.

Sehari tidak menggunakan tas, PKS Kurikulum Nining Wahyuni SPd mewakili Kasek SMAN 1 Babalan Purwito SPd MPd, mengatakan sebagai gantinya para siswa diharuskan membawa buku pelajaran dan perlengkapan pembelajaran lainnya dengan kantung plastik, atau dengan pemanfaatan limbah (barang bekas) sebagai hasil kreativitas siswa yang dibuat di rumah dan ditunjukkan hasilnya di sekolah.
“Kami sudah melaksanakan kegiatan No Backpack Day, seluruh siswa tidak boleh bawa tas atau ransel, sebaliknya mereka hanya diperbolehkan menggunakan alat seadanya atau tas yang dibuat dari pemanfaatan barang bekas,” sebut Nining.
No Backpack Day ini juga sebagai upaya mengkampanyekan kesetaraan sosial, bahwa tidak semua siswa bisa membeli tas ransel untuk bersekolah. Sehingga dengan adanya giat tersebut diharapkan dapat menciptakan rasa empati dan simpati di kalangan para siswa, serta memberikan semangat dan menumbuhkan kreativitas siswa siswi dalam pemanfaatan limbah.

Tren No Backpack Day ini, terang Nining, dilakukan juga untuk meningkatkan kesadaran para siswa-siswi bahwa masih banyak anak-anak di seluruh dunia dalam menempuh pendidikannya tanpa menggunakan bekal dan perlengkapan yang bagus. Bahkan ada pula yang harus berjalan bermil-mil jauhnya tanpa tas ransel dipundak mereka, karena ketidak mampuan untuk membelinya.
Antusiasme yang ditunjukkan atas adanya tren No Backpack Day, lanjut Nining, ternyata sangat luar biasa. Seluruh siswa siswi SMAN 1 Babalan menyambut serta meramaikan giat ini dengan respon yang sangat bagus dan antusias.
Bahkan ada beberapa siswa membawa hasil kreasinya yang unik, yaitu karung beras dan potongan celana yang sudah tidak terpakai, dihiasi dengan pernak pernik, menjadikan karya mereka lebih indah dipandang dan disanadang sebagai pengganti ransel.

“Program OSIS SMAN 1 Babalan ini membawa dampak positif. Kasek Pak Purwito juga sangat mendukung. Dukungan ditandai dengan pemberian reward dan fasilitas kepada siswa siswi pemenang, hasil dari penilaian para guru atas hasil kreativitas yang mereka tuangkan pada kreasi masing-masing,” ungkapnya.
Namun di segi yang lain, sekolah juga menjadikan giat No Backpack Day tersebut menjadi metode ice breaking agar para siswa-siswi tidak jenuh, lebih gembira dan seru saat proses pembelajaran.
“Permainan penyegar atau ice breaking, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencairkan suasana pembelajaran yang membosankan, kaku, dan pasif menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, menyegarkan, aktif dan membangkitkan motivasi untuk belajar lebih bergairah,” terang Nining.(red)