TELISIK.NET I MEDAN
GARANSI – SUMUT menilai pemberitaan yang beredar terkait Kasus PKMB yang ditangani Kejaksaan Negeri Langkat yang dianggap terkesan lambat sebagai narasi yang tendensius dan berpotensi menyesatkan asumsi masyarakat.
Kordinator Sumatera Utara GARANSI – SUMUT, Aspipin Sinulingga menyayangkan adanya informasi yang bernada tendensius dengan paparan data yang diragukan akurasi dan validitasnya.
“Harusnya punya tolak ukur variabel waktu yang teruji dan objektif dong untuk menilai lambat tidaknya penanganan suatu kasus” terang Aspipin.
GARANSI – SUMUT disebut Aspipin Sinulingga sebagai satu – satunya pihak yang membuat laporan masih terus berkordinasi dengan Kejaksaan Negeri Langkat.
“Lha wong kita terus kordinasi toh, ndak ada tuh kita menilai penanganan kejaksaan terkesan lambat” kata pria berkacamata yang akrab dipanggil Bung Ahok saat ditemui awak media disalah satu coffe shoop di Kota Medan, Kamis (21/9)
Aspipin Sinulingga kemudian mempertanyakan akurasi dan validitas data yang dipublikasi salah satu media online sebagai interpretasi data yang keliru.
“Coba tanya wartawannya dari mana dia dapat data 28 PKBM yang terindikasi dan data 3,9 milyar itu ?” Kata Aspipin. Menurut Aspipin Sinulingga atas dugaan manipulasi data jumlah siswa didik yang diunggah ke situs dapodik kementrian pendidikan,
Oleh 30 PKBM Se Kabupaten Langkat pihaknya melaporkan 19 lembaga PKBM, bukan 28. “Abang kejar wartawannya terkait akurasi, validitas, dan sumber datanya, apa indikator 28 itu diduga korupsi” lanjut Aspipin kepada awak media.
Aspipin Sinulingga kemudian mengkritisi integritas awak media yang meliput berita tersebut. “Jeli dong, dia tulis laporan masyarakat tanpa jelaskan siapa pihak yang melapor, lha yang lapor kan cuma GARANSI – SUMUT, knapa ndak disebut ?” singgung Aspipin menutup. (Yg)