TELISIK | STABAT – Panitia musyawarah daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Langkat ke-XV diduga tak transparan. Pasalnya, ditemukan adanya organisasi kepemudaan (OKP) yang tidak masuk dalam daftar peserta Musda pada 4 Maret mendatang. Salah satunya adalah Angkatan Muda Islam Indonesia (AMII) Langkat yang terkesan sengaja diabaikan.
Hal itu disampaikan Ketua AMII Langkat Drs Johan Arifin SPdI kepada awak media, saat menggelar konferensi pers di Stabat, Sabtu (19/2) sore. Dia mempertanyakan, mengapa organisasi yang dipimpinnya tidak ada dalam daftar kepesertaan Musda itu. Padahal, AMII merupakan delegasi peserta Musda KNPI Langkat untuk setiap tahun.
“Kami sangat kecewa pada panitia Musda KNPI Langkat ke-XV. Sebab, tak ada nama AMII dalam daftar OKP yang akan menjadi peserta Musda. Padahal, setiap tahun kami selalu menjadi bagian dari Musda KNPI Langkat,” ketus Johan.
Dari kabar yang diterima, kata Johan, rekan OKP lainnya surat untuk melengkapi berkas organisasi, sudah dikirim panitia Musda sejak 27 Desember 2021 silam. Waktu untuk melengkapi berkas diberi watu hingga 17 Januari 2022. Namun, hingga kini tak ada surat tersebut yang yang diterima pengurus AMII Langkat.
“Jadi, wajarkan jika kami bertanya-tanya dan menduga ada permainan dalam pemilihan dan penentuan OKP yang menjadi peserta Musda nantinya. Kami berharap, DPD KNPI Langkat untuk segera meluruskan persoalan ini. Kami mohon perhatian dari DPD KNPI Sumut, agar Musda KNPI Langkat ini berjalan dengan jujur, adil dan terbuka,” tandasnya.
Terkait persoalan itu, sehingga menimbulkan desas-desus dan menjadi perbincangan hangat di kalangan organisasi kepemudaan di Langkat. Diharapkan, tak ada dua prinsip yang bertentangan (dualism) dalam tubuh DPD KNPI Langkat.
Terpisah, Panitia Musda ke-XV KNPI Langkat Syahmuzar terkesan dingin menyikapi persoalan tersebut. Dia enggan berkomentar saat dikonfirmasi wartawan. Syahmuzar mengabaikan pesan singkat yang dikirimkan kepadayan via WhatsApp, meskipun pesan tersebut sudah dibacanya. (Ahmad)