TELISIK.NET I LANGKAT
Warga Dusun Arus Napal Desa Bukit Mas Kecamatan Besitang menuturkan bahwa permasalahan pendidikan bagi warga dusun nya bukan hanya SDN 057769 Arus Napal yang tidak layak lagi.
Warga mengaku dihantui kecemasan terkait keselamatan anak – anak mereka yang sedang menjalani pendidikan tingkat SMP dan SMA tiap berangkat dan pulang sekolah.

Kecemasan tersebut diakibatkan harimau liar Sumatera yang kerap terlihat berkeliaran dan melintas di jalan keluar masuk menuju Dusun Arus Napal.
Dusun Arus Napal memang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL).
Areal perkebunan warga Aras Napal bahkan banyak diantaranya langsung berbatasan dengan hutan TNGL. Salah satunya lahan kebun tanaman sawit milik Ahmad Mukhlis.
Menurut R Turnip yang merupakan warga setempat dan biasa bekerja sebagai pemanen di kebun sawit Ahmad Muklis dirinya pernah dua kali melihat langsung kehadiran harimau liar di kebun itu. “Pertama kami lagi manen, kebetulan disitu juga dia taruh lembunya Bang.
Beginilah kondisi SDN Arus Napal yang sangat memprihatinkan.(aspipin)
Curiga aku karena ribut kali lembunya, ternyata betul ada dia (harimau – red) di situ lagi ngintai” kata Turnip.
Warga juga pernah mendapati harimau sedang berbaring santai dibawah kolong rumah panggung milik warga yang masih berada di areal dusun. “di kolong rumah si Sinulingga itu pernah dia (harimau – red) Pak” kata warga bernama Fius menambahkan.
Warga menilai kondisi jalan yang memang rusak parah dan tidak memiliki penerangan menjadi penyebab hewan buas itu berani melintas hingga masuk ke areal perkampungan.
Berdasar amatan awak media memang kondisi jalan keluar masuk Dusun Arus Napal tidak terawat.
Sebagian besar badan jalan membelah areal perkebunan milik warga yang sepi dan perkebunan sawit milik sebuah perusahaan swasta.
“Abang lihat lah, mana bisa kita cepat naik kereta kalau kondisi jalannya kayak gitu, apa ga diterkam kalau pas ketemu kami” sambung pria yang mengaku bermarga Pardede yang tak ingin namanya disebut.
Akibat akses jalan yang rusak parah warga mengaku sudah lebih dua puluh tahun angkutan umum tidak lagi mau masuk sampai ke dusun mereka.
Menurut penuturan warga dulu sempat ada angkutan yang disediakan PT RPL yang kerap digunakan warga Dusun Arus Napal untuk keluar masuk dusun.
Warga mengaku sudah berkali – kali memohon kepada Kepala Desa dan Pemerintah Kabupaten untuk diadakan pengaspalan ke dusun mereka, namun tidak pernah mendapat jawaban.
“Ya semoga datangnya Abang bisa didengar lah sama mereka, biar tenang kami lihat anak kami pergi sekolah” kata Turnip menutup pembicaraan.(Tim YG)