TELISIK | STABAT – Tokoh pemuda Meidi Kembaren merasa kesal dengan Plt Asisten I Pemkab Langkat Drs Basrah Pardomuan. Pasalnya, Sekretaris DPRD Langkat itu malah tertawa, saat perwakilan masyarakat Kecamatan Bahork dan Kutambaru itu menyampaikan keluhan warga, Selasa (1/3) siang.
Saat Meidi menyampaikan lahan pertanian warga yang terendam banjir sejak awal Desember 2021 silam, Basrah malah tertawa. “Bapak ketewa liat kami lapar. Ini bukan waktunya berdebat. Itu bukan kesepakatan kita. Itu kesepakatan pak Plt. Kami tidak sepakat,” ketus Meidi dengan nada kesal disaksikan beberapa awak media.
Genangan air teresbut, diduga karena proyek pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) yang dikelola oleh PT Thong Langkat Energi (PT TLE). Warga yang menjadi korban, mengaku sudah berulang kali mengadukan nasibnya ke pemerintah, baik di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten. Bahkan pada Februari 2022 kemarin, sempat digelar rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Langkat, antara warga dengan PT TLE.
Dalam RDP itu, belum juga ada solusi seperti yang diharapkan masyarakat. Warga juga sempat menginap di rumah wakil rakyat di Stabat. Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH pun melihat kondisi warga di sana, Rabu (16/2) siang. Dia berjanji, akan segera melakukan mediasi antara masyarakat yang dirugikan dengan PT TLE.
Namun, hingga kini warga belum juga menemukan kepastian. Bahkan saat mereka mendatangi DPRD Langkat, tak ada wakil rakyat yang mereka temui. Harapan mereka sempat kandas, mereka berniat melakukan long march ke DPRD dan Kantor Gubernur Sumut, Selasa (1/3) sore.
Namun niat warga itu diurungkan. Mereka mengaku mendapat undangan dari Sekda Langkat. Tapi, saat di ruang Sekda Langkat, justru Plt Asisten I dan pejabat lainnya yang menemui perwakilan warga. “Karena kesibukan beliau (Plt Bupati Langkat) yang luar biasa, beliau tak bisa hadir. Kami sudah buat undangan untuk pertemuan pada Jum’at (4/3) mendatang,” kata Basrah.
Ahok Sinulingga, perwakilan korban PT LTE menyampaikan, kehadiran mereka untuk menagih janji dari Plt Bupati Langkat. “Kami tau, bapak bukanlah Plt Bupati Langkat. Bukan wewenang bapak juga untuk mengambil kebijakan,” kata perwakilan warga Ahok Sinulingga.
Pria berkacamata itu menambahkan, agar Asisten I menyampaikan kepada Syah Adandin, terkait persoalan warga yang sudah berlarut-larut. Kehadiran mereka adalah atas keinginan Plt Bupati, tapi yang bersangkutan tidak ada di sana. “Ini tugas pak Plt Bupati atau tidak. Kesibukan pimpinan itu adalah menyelesaikan masalah yang dialami warganya,” ketus Ahok.
Karena belum ada solusi terkait persoalan antara warga dengan PT TLE itu, akhirnya perwakilan masyarakat meninggalkan ruangan tersebut. Mereka kemudian berniat untuk melanjutkan ‘perjalanan panjangnya’ ke DPRD dan Gubernur Sumatera Utara.
Menanggapi persoalan tersebut, Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH berharap, agar pihak PT TLE bisa memahami dan memenuhi harapan masyarakat. “Kita hanya memfasilitasi kedua belah pihak untuk menenemukan solusi yang terbaik. Insya Allah Jum’at (4/3) nanti kita mediasikan kembali. Semoga ada haasil yang baik,” harap pria yang biasa disapa Ondim itu. (Ahmad)