Editorial : Yong Ganas
Di tengah derita ekonomi yang mencengkeram Kabupaten Langkat, kabar yang menghebohkan muncul dari ruang-ruang angkuh DPRD Langkat.
Ketika masyarakat berjuang memenuhi kebutuhan dasar, para wakil rakyat malah tenggelam dalam kenyamanan pakaian serba baru.
Belanja pakaian sebesar Rp.855.998.000 menjadi sorotan tajam, mengundang pertanyaan mendasar: Apakah mereka benar-benar peduli pada rakyat atau hanya pada penampilan pribadi?
Rincian belanja tersebut memang mencengangkan dan dituangkan dalam APBD TA 2024.
Dari pakaian sipil resmi hingga pakaian adat daerah, dana yang digunakan untuk kebutuhan penampilan ini mengisyaratkan adanya ketidakpekaan terhadap kondisi masyarakat yang sedang berjuang menghadapi kesulitan ekonomi.
Masyarakat Langkat yang dijuluki “Negeri Bertuah” tentu berharap agar anggaran yang ada digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka, bukan untuk mempercantik penampilan para pejabat.
Ironisnya, anggaran yang seharusnya dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, dan layanan kesehatan, justru dihabiskan untuk kebutuhan yang tidak mendesak.
Hal ini tentu menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat yang merasa bahwa para wakil rakyat lebih mementingkan penampilan pribadi daripada kepentingan publik.
Sadarkah para wakil rakyat tersebut bahwa dengan penampilan mereka telah pula menyengsarakan masyarakat umum? Jangan-jangan pengadaan atau pembelian seragam dan pakaian dinas tersebut hanya akal-akalan Sekretaris dewan saja untuk mengutak-atik uang rakyat.
Dalam sebuah pemerintahan yang ideal, transparansi dan akuntabilitas adalah kunci utama dalam pengelolaan anggaran.
Para pemimpin seharusnya memberikan contoh yang baik dengan menunjukkan integritas dan komitmen untuk melayani kepentingan rakyat.
Namun, dengan pengeluaran yang boros ini, kepercayaan masyarakat terhadap para wakil rakyat dapat terkikis.
Masyarakat Langkat diharapkan tetap kritis dan terus mengawasi penggunaan anggaran agar lebih transparan dan akuntabel. Sudah saatnya para pemimpin menunjukkan bahwa mereka benar-benar peduli dan siap mengutamakan kepentingan rakyat.
Di tengah kesulitan yang melanda, kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Belanja pakaian serba baru mungkin membuat penampilan lebih menarik, tetapi integritas dan komitmen untuk melayani rakyat adalah hal yang jauh lebih penting.
Dengan demikian, para pemimpin di Kabupaten Langkat diharapkan mampu mengelola anggaran dengan bijaksana, mengutamakan kepentingan publik, dan bekerja keras untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
Hanya dengan begitu, Kabupaten Langkat dapat benar-benar menjadi “negeri bertuah” yang membawa berkah bagi seluruh warganya.(Yg)