TELISIK | STABAT – Kabar oknum Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Langkat berinisial SY yang mengajari peserta ujian Computer Assisted Test (CAT) berinisial YW, Jum’at (15/10/2022) lalu, terus berkembang. Hal itu bahkan Sudah terdengar hingga ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DKPP RI Dr Ratna Dewi Pettalolo SH MH menyarankan, agar warga melaporkannya secara tertulis. “Sebaiknya, laporkan ke pimpinannya di Bawaslu provinsi. Jika ada laporan, pipinannya di provinsi harus menindaklanjutinya,” kata mantan Anggota Bawaslu RI periode 2017 – 2022 itu, Kamis (3/11/2022) sore.
Laporan tertulis
Pengawas Pemilu terbaik tingkan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2009 itu menegaskan, agar warga melaporkan hal itu ke DKPP RI secara tertulis. “Buat saja laporan secara tertulis, agar nanti bisa segera ditindaklanjuti. Kita tutup dulu ya, ni sudah Adzan,” ujar Dewi, sembari menutup pembicaraan vai telepon selulernya.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Sumatera Utara Syafrida R Rasahan, mengatakan akan menindaklanjutinya. “Sejauh ini saya kurang tau soal kejadian itu benar atau tidaknya,” kata Syafrida via pesan WhatsAppnya, Selasa (1/11/2022) siang.
Meskipun laporan terkait hal tersebut belum diterimanya, namun dia menegaskan, jika hal itu benar terjadi, hal itu akan dipelajari dan ditindaklanjutinya. Pastinya, jika ada laporan terkait hal itu, maka akan segera ditanggapi.
Akan dikenakan sanksi
“Yang jelas, jika ada laporan yang kita terima terkait hal tersebut, kita akan tindaklanjuti. Jika terbukti, akan dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam peraturan perundan – undangan,” tegas wanita berhijab itu.
Diinformasikan, Onum Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Langkat berinisal SY disebut – sebut mengajari peserta ujian Computer Assisted Test (ACT) pada Jum’at (14/10/2022) lalu. Dia mengajari peserta calon Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan berinisial YW, untuk menjawab pertanyaan ujian tersebut.
Hal itu disampaikan nara sumber yang saat itu berada di ruang ujian yang sama dengan SW. Dia mengaku, SY ditarik paksa oleh anggota komisioner lainnya, untuk keluar dari ruang tersebut. Alhasil, YW tak lulus ujian CAT itu. Karena, SY belum sempat mengajari YW hingga selesai menjawab seluruh soal.
Ditarik paksa
“Aku saat itu di ruangan yang sama dengan YW. Tiba – tiba, SY ditarik paksa oleh anggota komisioner lainnya yang saat itu juga sedang mengawasi kami ujian,” terang nara sumber sembari meminta hak tolaknya, Senin (31/10/2022) malam.
Tak hanya itu, nara sumber menyebutkan, sempat terjadi keributan usai SY ditarik keluar. Hal itu sempat menjadi perhatian bagi peserta ujian dari Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat lainnya. Hal itu pun, dianggap peserta ujian telah mencoreng nama baik Bawaslu Langkat.
Nginap di Hotel Grand Antares Medan
“Perbuatan SY itu sudah mencoreng nama baik Bawaslu Langkat. Aku tegaskan, tak ada pungutan uang dalam proses seleksi. Soal Ujian CAT pun dijamin kerahasiaannya. Tapi karena ulah SY itu, asumsi masyarakat jadi negatif,” ketus sumber lain dengan nada kesal.
Selain itu, SY juga disebut – sebut punya hubungan istimewa dengan YW. Bahkan, YW juga ikut menginap di Hotel Grand Antares Medan, saat pelantikan dan pembekalan Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Langkat, Minggu (30/10/2022) lalu.
Terpisah, saat dikonfiirmasi via WhatsAppnya, SY dengan gamblang menepis isu tersbut. “Seingat saya, saya tak pernah mengajari peserta waktu ujian CAT berlangsung,” jawabnya singkat. (Ahmad)
imtoken下载:https://www.imtokend.com usvvcs
imtoken下载:https://www.imtokend.com IQZ44sRgf
imtoken下载:https://www.imtokend.com VlDfI5vnGm